5 Alasan Mengapa Tidak Bisa Berhenti Makan Gula

Ilustrasi makan manis manis Foto: IDN Times

JagatBisnis.com –  Jika Kamu berjuang untuk menyudahi menggunakan” santapan yang meredakan” sebagai alat opsi Kamu untuk meredakan marah tidak aman, Kamu tentu tidak seorang diri.

Makan penuh emosi dilakukan paling utama untuk menghindari, melenyapkan rasa, ataupun menyembuhkan perasaan yang tidak di idamkan, tekanan pikiran, keresahan, dan bahkan keceriaan. Itu pula alasan utama usaha menurunkan berat badan ataupun mempertahankannya gagal.

Hampir seluruh orang yang sempat bertugas dengan aku untuk memberhentikan makan penuh emosi mempersalahkan ketidakmampuan mereka untuk mengganti sikap mereka, walaupun mereka amat mau, karena minimnya keinginan. Yang betul merupakan kalau ini tidaklah kekurangan apa pun- ini merupakan kelimpahan gula.

Kala Kamu mempertimbangkan santapan favorit favorit, mungkin besar santapan olahan yang rasanya manis, banyak karbohidrat, dan diproses terdapat di bagian atas catatan Kamu. Ataupun, lebih ringkasnya, santapan yang sarat dengan gula.

Kenapa pemangsa penuh emosi menyangka santapan sarat gula sedemikian itu menarik? Rasanya yang manis dan mengasyikkan cumalah pucuk dari gunung es- dan ini merupakan gunung es yang besar. Inilah 5 alasan kenapa pemangsa penuh emosi tidak dapat menyudahi makan gula, dilansir dari YourTango.

Itu watak kita

Alam, dalam kecemerlangannya, telah memprogram kita untuk mencari santapan manis sebagai perlengkapan bertahan hidup. Untuk beberapa besar sejarah orang, nenek moyang kita wajib berangkat pergi dan mencari santapan. Karena santapan tidak senantiasa mudah diterima, mereka wajib mendapatkan hasil maksimal.

Bersamaan durasi, mereka berlatih menafsirkan rasa manis dengan santapan bertenaga besar. Santapan manis ini lezat dikonsumsi dan menyediakan tenaga yang mereka butuhkan untuk melindungi diri dan keluarga mereka tetap hidup. Mereka pula berlatih kalau rasa getir kerap kali berarti toksin.

Jadi, tidak cuma santapan manis yang sangat bergizi bermanfaat, tetapi pula sangat nyaman. Tujuan alam merupakan membuat kita tetap hidup, segar, dan bertumbuh biak. Oleh karena itu, itu terprogram untuk kita untuk dengan cara impulsif terpikat makan santapan manis.

Baca Juga :   Perubahan Iklim Berisiko Bisa Meningkatkan Penyebaran Virus

Alam menggunakan cara kemajuan yang serupa untuk berikan apresiasi pada sikap lain yang menjamin kesinambungan hidup genus kita- membentuk jalinan dengan insan lain, mencari keamanan, pakaian dan tempat bersembunyi, dan seks.

Praktikkan sikap itu, dapat hadiahnya. Dalam permasalahan makan santapan sarat gula, alam berikan apresiasi pada kita dengan membebaskan” zat kimia otak yang memuaskan”.

Gula membebaskan dopamin

Makan santapan yang sarat gula berikan tanda pada otak untuk membebaskan banyak sekali dopamin, zat kimia” perasaan bagus” yang sangat kokoh. Walaupun diucap sebagai” hormon senang”, dopamin sebenarnya tidaklah hormon, tetapi neurotransmitter yang amat kokoh. Ini merupakan materi kimia” kebahagiaan dan apresiasi” di otak Kamu.

Lonjakan dopamin ini membuat Kamu merasa senang, bertenaga, dan cermas. Ini untuk sementara berikan Kamu kebahagiaan dan mengangkut antusias Kamu, semacam terletak di rollercoaster.

Tetapi, tidak semacam naik roller coaster, Kamu tidak cuma kembali ke posisi dini, tetapi pula merasa letih, layu, dan bahkan banyak bicara. Benak Kamu ketahui benar gimana membongkar masalah ini dan memulai, mengakibatkan keinginan kokoh untuk… Nah, lebih banyak gula, pasti saja. Dan daur itu kesekian dan kesekian dan kesekian.

Gula pula amat berfungsi dalam penciptaan serotonin

Serotonin, hormon” senang”, diucap sebagai neurotransmitter dan sebagai hormon. Walaupun sebagian serotonin dibuat di otak, sekitar 90 persen sebenarnya dibuat di usus dan dampak yang amat mengasyikkan dialami di semua badan dan di benak.

Kala kadar serotonin kecil, atmosfer batin seseorang biasanya membidik ke arah yang serupa, yang membidik ke keinginan mengidam gula yang intens, minimnya pengawasan dorongan, dan sejumlah gejala yang tidak di idamkan yang lain.

Baca Juga :   Waspada Gelombang Ketiga, Kenali Gejala Terinfeksi COVID-19

Solusi alam? Mengidam santapan banyak karbohidrat dan bergula. Sebabnya terdapat 2.

Awal, gula berperan sebagai pengangkut asam amino triptofan, yang ialah materi pembuatan serotonin.

Dan, karena alam amat berdaya guna dan mau Kamu merasa bagus secepatnya mungkin, gula mengakibatkan lonjakan dopamin untuk menolong membenarkan atmosfer batin Kamu dengan segera. Serotonin merupakan hormon kunci yang memantapkan atmosfer batin, perasaan aman, dan keceriaan Kamu.

Makan gula mengakibatkan pembebasan besar beta- endorfin

Seakan dampak perasaan bagus dari pembebasan dopamin dan serotonin tidak lumayan untuk membangkitkan keinginan akan gula pada pemangsa penuh emosi, terdapat pula gerakan dari beta- endorfin. Beta- endorfin memiliki beragam dampak positif pada benak, badan Kamu, dan yang terutama, marah Kamu.

Endorfin merupakan obat penghilang rasa sakit natural yang jitu untuk rasa sakit raga dan penuh emosi. Mereka menciptakan rasa aman, mengurangi rasa sakit, menyurutkan tekanan penuh emosi, tingkatkan harga diri, dan bahkan bisa menghasilkan rasa euforia. Endorfin pula mengakibatkan perasaan positif di dalam batin e badan, mendekati dengan morfin.

Makan gula untuk kenyamanan penuh emosi telah jadi kebiasaan yang tertancap kuat

Orang merupakan insan kebiasaan. Kala kita menemukan suatu yang penuhi kebutuhan kita, kita mengulangi sikap itu kesekian kali. Ini masuk ide karena membuat hidup kita lebih mudah. Kita tidak butuh menghasilkan kembali cakra setiap kali kebutuhan yang serupa timbul.

Seluruh kebiasaan betul- betul tersambung ke otak Kamu, termasuk makan dengan cara penuh emosi. Kala Kamu merasa putus asa dengan cara penuh emosi, Kamu makan santapan manis untuk mengangkut antusias Kamu. Jadi, otak Kamu mengidentifikasi makan seluruh gula itu sebagai pengalaman yang amat positif. Beliau memutuskan untuk menaruh informasi itu pada saat Kamu merasa pilu.

Baca Juga :   Pentingnya Vaksin Influenza pada Anak Usia di Atas 6 Bulan

Cara di mana otak Kamu menaruh pengalaman ini diucap neuroplastisitas. Ini dengan cara literal mengkodekan dan menaruh informasi itu dalam ceruk di otak Kamu. Setiap kali Kamu makan santapan bergula dan merasa aman sebagai hasilnya, cara itu menguatkan dirinya sendiri. Alurnya terus menjadi dalam dan luas, terus menjadi menguatkan kebiasaan dan membuat sikap itu terus menjadi otomatis di era depan.

Setelah Kamu menghasilkan kebiasaan menggunakan santapan sebagai jawaban Kamu kepada tekanan penuh emosi, benak dasar siuman Kamu berpikir,” Aku merasa tidak aman dengan cara penuh emosi dan aku tidak suka merasa semacam ini.”

Benak selanjutnya merupakan,” Gimana cara menyurutkan ketidaknyamanan penuh emosi aku?”

Lalu,” Aku makan santapan manis.”

Perihal selanjutnya yang Kamu ketahui, Kamu memanjakan diri dengan santapan penenang favorit Kamu yang mengandung gula dan setelah itu memidana diri sendiri karena tidak dapat menolak.

Mengenali alasan kenapa Kamu berjuang untuk memberhentikan kebiasaan makan penuh emosi Kamu merupakan tahap awal yang amat berarti untuk akhirnya melepaskan diri dari sikap yang tidak di idamkan ini.

Perihal ini membolehkan Kamu untuk membebaskan pola pikir minus” Seandainya aku memiliki lebih banyak keinginan, aku akan bisa mengakhiri makan penuh emosi ini,” yang membidik pada mempersalahkan diri sendiri dan jadi khianat yang terkabul dengan sendirinya.

Ternyata, berbekal wawasan kalau gula memberikan sebagian akibat yang amat kokoh dalam menjaga sikap makan penuh emosi, Kamu bisa mulai melukiskan arah terkini. (ser)

MIXADVERT JASAPRO