Dia menjelaskan, ini merupakan mekanisme hibah langsung yang baru pertama kali ada di Indonesia. Dimana, Pemerintah Jepang secara langsung mentransfer dana hibahnya dalam mata uang Yen senilai 5,5 miliar Yen atau setara dengan Rp704,6 miliar. Dana itu ditransfer melalui dua tahapan. Tahap pertama telah diberikan senilai 2,5 miliar Yen. Sedangkan, tahap kedua senilai 3 miliar Yen akan diberikan setelah perjanjian hibah kedua dilakukan.
“Hibah tersebut efektif sampai dengan pembangunan fisik selesai. Dalam implementasinya banyak menghadapi hal-hal baru dari mekanisme pengelolaan anggaran hibah dengan skema grant budget support aid ini,” imbuhnya.
Diungkapkan, sejak hibah tahap pertama ditandatangani pada 31 Juli 2018, sudah banyak capaian yang dilakukan. Di antaranya pengadaan konsultan manajemen, konsultan perencanaan, konsultan pengawasan, konsultan lingkungan, pengadaan kontraktor, dan juga pelaksanaan konstruksi pembangunan Pelabuhan Perikanan dan Pasar Ikan di Biak.
Discussion about this post