Wisata  

Mandalika Bangkitkan Pariwisata Lewat Surfing

jagatBisnis.com – Pandemi COVID-19 yang melanda dunia sejak awal tahun 2020 berdampak pula pada kegiatan perekonomian,  termasuk dalam sektor pariwisata.

Semenjak adanya pandemi COVID-19, sejumlah negara membatasi kedatangan dan perjalanan wisatawan. Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona semakin meluas di negara mereka.

Pembatasan wisatawan itu juga berdampak besar pada daerah yang menggantungkan kegiatan perekonomiannya terhadap pariwisata. Sebut saja Mandalika, salah satu destinasi super prioritas yang ditetapkan oleh pemerintah.

Karena itu, Mandalika Hotels Association (MHA) mencari ide kegiatan yang dapat mengembalikan kepercayaan masyarakat untuk datang berwisata ke kawasan Mandalika sekaligus meningkatkan kembali perekonomian di kawasan ini. Tercetuslah ide mengadakan kegiatan kompetisi surfing berskala internasional.

Baca Juga :   Jokowi Minta Penataan Fasilitas ke Sirkuit Mandalika Tuntas Februari

Pada tanggal 16-18 Desember 2020 akan digelar kegiatan MHA Open 2020 Surfing Competition, tepatnya di Pantai Seger, Kawasan KEK Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.

Direktur Promosi WIsata Minat Khusus Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Adella Raung menjelaskan bahwa wisatawan peselancar atau surfer cenderung mencari destinasi wisata yang sepi dan memiliki length of stay yang panjang. Hal ini sejalan dengan program pemerintah yang fokus pada nilai kualitas wisatawan dibandingkan kuantitasnya.

“Dengan adanya kegiatan kompetisi surfing memberikan efek domino bagi perekonomian masyarakat Lombok. Juga sebagai bukti bahwa sebagai destinasi wisata, Mandalika telah siap mengedepankan kegiatan berskala nasional dan internasional walaupun pandemi masih berlangsung,” kata dia belum lama ini.

Baca Juga :   Pasukan Gabungan Siap Amankan MotoGP Indonesia di Mandalika

Pada kegiatan MHA Open 2020 Surfing Competition ini akan diikuti oleh 170 peselancar tidak hanya dari NTB, tetapi juga datang dari Mentawai, Nias, Bali, Kupang, Jawa Barat. Selain itu, ada juga peserta asing (WNA) yang tinggal di Indonesia, yaitu dari Australia, USA, Russia, dan Afrika selatan. Panitia juga menerapkan protokol kesehatan bagi peserta selama di darat dan telah mengikuti rapid test sebelum kegiatan.

“Kegiatan ini juga dapat mengembalikan kepercayaan masyarakat untuk berkunjung ke Mandalika dengan protokol kesehatan,“ ujar Adella.

Kepala Dinas Pariwisata NTB,  Lalu M. Faozal berharap kegiatan ini bisa diadakan secara  berkelanjutan, sehingga bisa mendapat kepercayaan wisatawan dan berdampak pada kegiatan pariwisata di sana.

Baca Juga :   Warga Nekat Naik Pohon untuk Lihat Para Pebalap MotoGP

“Dengan event yang sustainable, kita akan dapat meraih kepercayaan pasar wisatawan, sehingga kita dapat merasakan dampaknya langsung dalam peningkatan pariwisata di NTB,“ katanya.

Ketua PSOI NTB, Candra menjelaskan bahwa kegiatan lomba surfing ini akan diadakan sebanyak empat kali dalam setahun.

“Agar kegiatan kompetisi semacam ini mempunyai dampak yang berkelanjutan bagi industri pariwista di NTB maka kami akan adakan berkala sebanyak empat kali dalam setahun.” ujarnya.

Diharapkan kegiatan MHA Open 2020 Surfing Competition akan mendatangkan banyak wisatawan lokal, Nusantara maupun mancanegara ditambah dengan adanya kegiatan bazar akan semakin menggeliatkan para pelaku UMKM di Lombok Tengah.

MIXADVERT JASAPRO