Kasus Klub Moge Keroyok Intel Kodim Diawasi TNI Sampai Level Tinggi

Letjen TNI DW

jagatBisnis.com – Kepolisian dipastikan akan serius mengusut tuntas kasus pengeroyokan yang dilakukan sejumlah anggota komunitas motor gede terhadap dua prajurit terbaik Tentara Nasional Indonesia di Kota Bukittingi, Sumatera Barat.

Sebab, perjalanan pengusutan kasus pengeroyokan terhadap kedua anggota intelijen Komando Distrik Militer (Kodim) 0304/Agam itu diawasi secara ketat oleh TNI hingga ke level tinggi.

Hal ini dibuktikan dengan perhatian khusus yang diberikan Komandan Pusat Polisi Militer TNI Angkatan Darat, Letnan Jenderal Dodik Wijanarko dan Panglima Komando Daerah Militer I Bukit Barisan, Mayor Jenderal TNI Irwansyah terhadap kasus yang menimpa Serda Mistari dan Serda Muhammad Yusuf.

Dalam siaran resmi Danpuspomad, Senin 2 November 2020, para perwira tinggi TNI AD itu telah menginstruksikan Kodim 0304/Agam dan Subdenpom Bukit Tinggi, Denpom Sumatera Barat, untuk bekerjasama dengan kepolisian dalam mengusut tuntas kasus ini.

Baca Juga :   Pemimpin Ikhwanul Muslimin Dihukum Seumur Hidup

Tak cuma kepada para pelaku saja, TNI akan melakukan pemeriksaan terhadap kedua prajurit TNI yang menjadi korban kebrutalan sejumlah anggota klub motor gede asal Bandung, Jawa Barat, Harley Davidson Owner Group (HOG) Siliwangi.

Sejauh ini kepolisian Bukittingi telah membuktikan keseriusannya dalam mengusut tuntas kasus itu, terbukti sudah lima anggota klub moge itu dijebloskan ke penjara di Markas Polres Bukitttingi. Dan semuanya telah berstatus sebagai tersangka.

 

Photo :

Sebelumnya memang kepolisian diragukan mampu menyeret para pelaku pengeroyokan kedua intel TNI itu ke bui, sebab sembar tersiar desas desus Kepala Polres Bukittinggi, AKBP Dodi Prawiranegara melakukan pertemuan dengan pimpinan rombongan klub motor brutal tersebut, yakni dengan mantan Kepala Staf Umum TNI, Letnan Jenderal (Purnawirawan) Djamari Chaniago.

Baca Juga :   Hubungan Masa Lalu Gisel dan Michael Yukinobu de Fretes Jadi Sorotan

Karena itulah, beberapa jam setelah pengeroyokan terjadi, markas Polres Bukittingi didatangi puluhan prajurit TNI, mereka datang bersama kedua korban saat melaporkan kasus tersebut.

Perlu diketahui, pengeroyokan terjadi Jumat petang 30 Oktober 2020, awalnya kedua intel TNI itu sedang berkendara menuju markas Kodim 0304/Agam, tapi saat melintas di Jalan Dr Hamka, mendadak muncul konvoi rombongan motor gede yang dikawal polisi.

Saat itu kedua prajurit TNI memilih menepi dan memberikan jalan kepada rombongan, selepas itu mereka kembali melanjutkan perjalanan. Tapi ternyata dari belakang datang lagi rombongan moge lainnya.

Dengan arogannya para pengendara moge itu menyalip dan meraung-raungkan mesin motor mahalnya di hadapan kedua prajurit TNI itu, hingga keduanya nyaris jatuh.

Baca Juga :   Kecelakaan Maut Sepeda Motor di Cengkareng, Satu Tewas

Serda Mistari dan Serda Muhammad Yusuf pun memberikan teguran dan menghentikan salah satu motor dalam rombongan. Tapi malah para pengendara moge itu marah dan menyerang kedua prajurit TNI itu dan memukulinya secara brutal hingga terluka.

Rombongan moge itu merupakan peserta dari kegiatan touring dengan tema Long Way Up Sumatera Island sejak tanggal 29 Oktober hingga 6 November 2020, yang dipimpin Letnan Jenderal (Purnawirawan) Djamari Chaniago.

Rute perjalanan mereka dari Bandung menggunakan pesawat via Padang, kemudian mereka melanjutkan perjalanan darat menggunakan Harley Davidson dengan rute Padang, Bukittinggi, Medan, Aceh, dan akan finish di Sabang, Aceh. (ser)

MIXADVERT JASAPRO