Wakil Erick Beberkan Tiga Tahapan Utama Pemulihan Aktivitas di BUMN

jagatBisnis.com – Wakil Menteri (Wamen) BUMN Kartika Wirjoatmodjo menyampaikan terdapat tiga tahapan utama pemulihan aktivitas di lingkungan BUMN.

“Tahapan pemulihan di BUMN cukup mirip dengan tahapan pemulihan ekonomi secara keseluruhan. Jadi tahap pertama, yakni sampai kuartal dua 2021, kita berada di ‘survival and going concern’,” ujar Kartika Wirjoatmodjo dalam seminar rangkaian Capital Market Summit & Expo 2020, Selasa (20/10/2020).

Ia mengemukakan, pada periode itu pihaknya berupaya melindungi BUMN strategis dan BUMN terdampak COVID-19.

“Bagaimana seluruh perusahaan negara bisa tetap beroperasi dan tidak terdampak permanen dari COVID-19 dan perlambatan ekonomi,” ucapnya seperti diberitakan Antara.

Kemudian, lanjut dia, melakukan pembentukan klasterisasi berdasarkan supply chain dan kesamaan industri untuk meningkatkan sinergi.

Baca Juga :   Siap-siap, Para Perampok BUMN Segera Terbongkar

“Dari sisi supply chain agar dapat memastikan kita bisa efisiensi seluruh proses produksi maupun pelayanan jasa berjalan baik dengan biaya yang lebih baik,” katanya.

Dan saat bersamaan, Kementerian BUMN memperbaiki landasan GCG BUMN beserta restrukturisasi operasional.

Pada tahap kedua, Tiko demikian ia disapa menyampaikan, yakni hingga kuartal II 2022 berada di area “restructuring and realignment”.

“Kita fokus memperbaiki portofolio sehingga kita siap untuk tumbuh dan berkembang lagi, serta mempersiapkan landasan inovasi model bisnis baru,” paparnya.

Dan pada tahap ketiga, lanjut dia, yakni hingga 2024 berada dalam area “innovation and transmition”. Merupakan periode untuk menciptakan kesempatan partisipasi sektor swasta dan melakukan penajaman fokus BUMN dan anak usaha dengan tujuan komersial dan sosial.

Baca Juga :   Menteri BUMN: Toilet SPBU Harusnya Gratis

Sekadar informasi, Wakil Menteri (Wamen) BUMN Kartika Wirjoatmodjo menyampaikan bahwa penerapan prinsip “gas dan rem” untuk menangani persoalan kesehatan dan ekonomi karena COVID-19 menjadi faktor masih terjaganya perekonomian nasional.

“Terlepas dari perlambatan ekonomi yang terjadi pada kuartal II, Indonesia masih termasuk salah satu negara yang mengalami perlambatan ekonomi yang sifatnya moderat dibandingkan negara lain yang mengalami tekanan lebih dalam dan ini tentunya terjadi karena pemerintah melakukan optimalisasi antara gas dan rem,” ujar Kartika Wirjoatmodjo dalam seminar rangkaian Capital Market Summit & Expo 2020, seperti diberitakan Antara, Selasa (20/10/2020).

Baca Juga :   Indonesia Butuh 17,5 Juta Ahli Digital

Ia menilai strategi gas dan rem dalam hal PSBB yang dilakukan secara seimbang dengan mempertimbangkan faktor ekonomi serta kesehatan akan membuat perekonomian nasional akan tumbuh ke depannya.

Dalam rangka memperkuat perekonomian, lanjut dia, Kementerian BUMN juga telah menyusun sejumlah strategi, di antaranya memproteksi SDM, stabilisasi supply chainfinancial stress testing, menjaga customer engagement, merealisasikan kesempatan baru.

“Dalam hal memproteksi SDM, kita ubah secara drastis pola kerjanya, terutama pada public service, seperti di airport, bank dan sektor lain yang merupakan pelayanan jasa sehingga bisa melindungi pegawai dan mengalami risiko yang lebih kecil terjangkit,” paparnya.(ser)

MIXADVERT JASAPRO