Tekno  

Upaya HP Lindungi Konsumen dari Barang Palsu

jagatBisnis.com – HP Inc mengumumkan bahwa program Anti-Counterfeiting and Fraud (ACF) yang mereka jalankan telah menyita US$2,5 juta dalam persediaan palsu dan menghapus lebih dari 12.800 situs online dalam tujuh bulan terakhir di seluruh Indonesia, Korea, Malaysia, Filipina, Thailand, Vietnam, dan Singapura.

Ketika konsumen beralih ke belanja online, risiko yang terkait dengannya meningkat. Untuk memperkuat perlindungan dan dukungan bagi mitra online dan konsumen, HP pun memperluas upaya ACF-nya ke ruang ritel online.

Di Indonesia, persediaan palsu senilai US$122.146 telah disita dan 989 listingan dihapus dari situs belanja online.

Perdagangan barang palsu dan bajakan terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir, terhitung setidaknya 3,3 persen dari perdagangan global.

Di Asia Tenggara, kisaran barang palsu yang diperdagangkan di pasar gelap oleh sindikat kejahatan terorganisir telah berkembang untuk mencakup segala sesuatu mulai dari persediaan cetak tinta dan toner dan suku cadang mobil hingga tas dan alkohol, menghasilkan perkiraan nilai hingga US$35,9 miliar per tahun.

Persediaan tinta dan toner palsu merupakan ancaman serius bagi konsumen dan bisnis. Penggunaan persediaan palsu yang melanggar hukum dapat mengakibatkan kerusakan printer, malfungsi, dan jaminan perangkat keras printer menjadi tidak berlaku.

Lebih penting lagi, ini dapat mengakibatkan hilangnya pendapatan dan waktu henti yang tidak perlu bagi konsumen dan bisnis yang tidak mampu dijangkau oleh banyak orang.

Baca Juga :   Ini Rekomendasi HP RAM 6GB terbaik 2020

Program ACF memerangi produksi dan distribusi persediaan tinta dan toner palsu. Ini memberikan nilai tambah bagi konsumen, pelanggan bisnis, dan mitra untuk memastikan keamanan, perlindungan reputasi, operasi yang mulus, dan penghematan biaya saat mereka terus menggunakan sumber daya yang lebih hemat.

Untuk mengidentifikasi penjual palsu, HP menjelajahi jutaan halaman daftar produk online di seluruh Asia Tenggara dan Korea Selatan, memeriksa penggunaan citra, merek dagang, dan pengenal unik perusahaan yang dilindungi hak cipta.

Ini membantu mengidentifikasi penjual yang menipu pelanggan serta penjual yang berpura-pura menjadi pengecer resmi. Ketika penjual dipastikan menjual persediaan tinta dan toner palsu, mereka akan dilaporkan ke pasar online yang bertindak berdasarkan informasi dan menghapus daftar.

Mitra online resmi juga bekerja sama dengan HP untuk meningkatkan perlindungan merek dan mengidentifikasi asal produk tersebut untuk memastikan bahwa paparan konsumen terhadap persediaan tinta dan toner palsu berkurang.

Dari November 2019 hingga Mei 2020, lebih dari 12.800 listingan telah dihapus di seluruh Asia Tenggara dan Korea Selatan, dengan 989 listingan di antaranya berasal dari Indonesia.

Proses ini membantu mengurangi risiko pelanggan dan mitra yang secara tidak sengaja membeli persediaan tinta dan toner palsu saat mereka bekerja, belajar, dan memperoleh penghasilan dari rumah dan lokasi terpencil.

Baca Juga :   vivo Perkenalkan vivo Y53s, Generasi Terbaru Y-Series di Pasar Indonesia

HP melakukan pemeriksaan dan penggerebekan secara rutin untuk mengurangi pemalsuan dalam rantai pasokan.

Selama lebih dari 20 tahun, HP telah bermitra dengan penegak hukum setempat di seluruh Asia Tenggara dan Korea Selatan untuk menangkap pengecer palsu yang memangsa pelanggan dan mitra yang tidak menaruh curiga baik secara offline maupun online.

Dalam delapan bulan terakhir, 72 pengecer palsu telah ditangkap dalam penggerebekan di mana barang-barang lokal yang disita termasuk kartrid yang sudah jadi dan yang belum jadi, bahan kemasan, dan berbagai set label.

Pelanggan HP ukuran besar dan menengah dapat melindungi diri mereka sendiri dengan meminta Customer Delivery Inspection (CDI) gratis yang ditawarkan di www.hp.com/anticounterfeit.

Banyak pelanggan telah mendapatkan keuntungan dari layanan ini, terutama jika ada kecurigaan bahwa mereka telah menerima persediaan tinta atau toner palsu dalam pengiriman mereka dari pengecer tidak resmi.

HP juga secara proaktif melindungi mitra saluran dan pelanggan dari persediaan pencetakan yang tidak sah melalui Channel Partner Protection Audits (CPPA), sebuah audit untuk mitra HP.

Sebanyak 187 mitra yang lulus CPPA tahun ini dapat menginformasikan lencana keaslian dan orisinalitas ini kepada pelanggan mereka. Hal ini akan memberikan ketenangan pikiran kepada mitra dan pelanggan bahwa persediaan cetak tinta dan toner mereka 100 persen asli.

Baca Juga :   HP Hadirkan Showroom Virtual Pertama di Indonesia

Perusahaan dan konsumen dapat mengikuti tips berikut untuk mengetahui persediaan tinta dan toner palsu:

1. Otentikasi pembelian melalui perangkat seluler dengan memindai kode QR pada kemasan

2. Verifikasi produk secara online di hp.com/go/ok dengan memasukkan nomor seri produk

3. Miringkan label pengaman untuk memeriksa keberadaan gambar holografik pada label segel pengaman

4. Berhati-hatilah dengan metode penjualan yang meragukan dan jika mungkin, belilah hanya dari mitra penjualan resmi HP

5. Secara eksplisit meminta persediaan tinta dan toner HP Asli

Apabila Anda menduga bahwa persediaan palsu telah dibeli, lakukan tindakan berikut:

– Kunjungi hp.com/go/anticounterfeit dan klik ‘Laporkan pemalsuan’
– Hubungi melalui email ke [email protected]

Untuk informasi lebih lanjut tentang cara mengenali tinta atau toner HP asli, melaporkan palsu atau mencegah penipuan lebih lanjut, silakan kunjungi https://ssl.www8.hp.com/h22234/auth/ok.

Untuk informasi lebih lanjut tentang inovasi cetak HP termasuk HP Smart Tank, HP DeskJet Ink Advantage, HP LaserJet Pro, serta persediaan tinta dan toner asli, dapat menyambangi https://store.hp.com/id atau hubungi penjual resmi HP Lazada, Shopee, Tokopedia, BliBli.com, dan JD.ID.

MIXADVERT JASAPRO