JagatBisnis.com – Suatu bangunan minyak di jalur Lingkar Barat, Kelurahan Kenali Besar, Kecamatan Alambarajo, Kota Jambi, Senin (15/ 8) pagi dekat jam 09. 15 Wib terbakar.
Dampak kebakaran ini membuat macet rute jalur rute timur( jalintim) Sumatera sepanjang sebagian jam.
Mengambil dari Antara, bersumber pada amatan di posisi peristiwa, bagi penjelasan sakai mata masyarakat setempat mengatakan bangunan minyak itu dekat jam 09. 15 Wib terdengar ledakan awal yang lumayan keras suaranya serta langsung menghasilkan asap serta api.
Maimunah( 44) masyarakat Simpang Rimbo jalur lingkar barat Kota Jambi yang berjarak 50 m dari posisi peristiwa berkata, dirinya kaget mengikuti suara ledakan yang amat keras suara yang setelah itu pergi rumah memandang situasi di luar.
” Sehabis mengikuti suara dentuman sebesar 5 kali setelah itu aku pergi rumah serta memandang kepulan asap besar serta api yang membakar posisi bangunan itu,” tuturnya.
Api setelah itu membakar bangunan serta menyebar pergi bangunan sampai membakar jalur raya lingkar barat Jalintim Sumatera selama 500 m alhasil rute kendaraan terhambat sampai membuat kemacetan keseluruhan.
Sehabis sebagian menit setelah itu aparat serta pemadam kebakaran dan polisi serta TNI turun ke posisi buat mematikan serta mengamankan posisi peristiwa.
Tidak terdapat korban jiwa dalam peristiwa itu tetapi gerai pedagang mesin genset yang terletak tepat di sebelahnya nampak pula sedikit turut dibakar serta belum dikenal berapa jumlah kehilangan materinya.
Kapolresta Jambi Kombes Angket Eko Wahyudi berkata gedung yang dibakar itu merupakan bangunan minyak yang sudah satu tahun aktif bekerja. Ia mengatakan owner berinisial E lagi dicari polisi.
Tidak hanya itu aparat dari Polresta Jambi serta Polda melaksanakan olah tempat peristiwa masalah bangunan minyak yang dibakar itu.
Buat di posisi peristiwa ditemui 4 unit mobil tong, 70 tong drum, genset 13 bagian, drum bulat 56 bagian semua habis dibakar.
” Asumsi sedangkan api berawal dari korsleting mesin genset yang lagi hidup,” tutur Kombes Angket Eko Wahyudi. (pia)
