Kala ‘Mahakarya Vokasi’ Ciptakan Paduan Musik Mempesona

JagatBisnis.com –  Puncak Mahakarya Vokasi bertajuk “Vokasiland : Road to Harteknas 2022” di Grand City Mall, Surabaya, Jawa Timur, yang berlangsung pada 28-31 Juli 2022 lalu kian meriah melalui pertunjukan yang dihasikan lewat perpaduan alat musik tradisional angklung dan alat musik modern yang digawangi Manshur Praditya. Alhasil, kolaborasi ini menghasilkan paduan suara dan bunyi yang terdengar begitu megah di telinga para pendengarnya.

Di masyarakat, nama Manshur Praditya memang lebih populer sebagai Manshur Angklung. Bersama dua orang rekannya, Manshur membentuk grup musik bergenre Elektronik Dance Music (EDM) yang memadukan musik elektronik dengan angklung. Dia melanglang buana ke berbagai festival musik di berbagai negara sembari membumikan angklung sebagai musik tradisional yang tidak bisa dipandang sebelah mata.

Namun, di balik ketenaran nama besarnya sebagai musisi angklung, tak banyak yang tahu jika Manshur merupakan lulusan pendidikan vokasi yang memiliki kepedulian tinggi pada pendidikan vokasi. Ia menghabiskan sekolah menengahnya di SMKN 10 Bandung, Jawa Barat, jurusan seni karawitan. Selepas SMK, Manshur kembali melanjutkan pendidikan vokasinya dengan kuliah di program studi Diploma empat (D-4) Jurusan Angklung dan Musik Bambu, Fakultas Seni Pertunjukan, Institut Seni Budaya Indonesia, (ISBI) Bandung, Jawa Barat. “Saya benar-benar memulai semua dari nol, lewat pendidikan vokasilah, saya bisa menjadi seperti saat ini,” katanya.

Bersama grup musik yang ia bentuk sejak tahun 2016 tersebut, Manshur tampil memukau para pengunjung yang datang ke area pameran. Manshur tampil apik dengan membawakan sejumlah lagu, mulai dari lagu nasional, lagu daerah, hingga lagu-lagu kekinian, semuanya menggunakan iringan musik angklung yang berpadu dengan EDM yang sangat menghibur.

Tidak hanya menghibur, Manshur juga mengajak para pengunjung untuk bermain angklung bersama. Tim dari ISBI sebelumnya telah membagi-bagikan angklung kepada para pengunjung yang terlihat sangat antusias bermain angklung bersama sang musisi kelahiran 25 Januari 1994 tersebut.

“Saya senang bisa berkontribusi dalam Mahakarya Vokasi, karena menurut saya pribadi sebagai lulusan vokasi, pendidikan vokasi dan karya-karya inovasi dari vokasi memang harus digelorakan. Vokasi itu keren, vokasi itu kompeten,” kata Manshur penuh semangat.

Sebagai alumni pendidikan vokasi, Manshur merasakan sekali dampak dari proses belajar di satuan pendidikan vokasi yang membuatnya mampu meraih kesuksesan saat ini. Bahkan pendidikan vokasi disebutnya sebagai paket komplet, yakni hard skill dapat dan juga soft skill juga.

“Jadi, di SMK itu tidak hanya hard skills yang diasah, soft skills juga. Seperti kedisiplinan, bagaimana sikap kita di panggung, dan sebagainya, semua itu sangat diperlukan ketika kita berkecimpung di industri yang sebenarnya, dalam hal ini industri pertunjukan,” ujar Manshur.

Meski demikian, sebagai anak muda, Manshur mengaku sempat minder saat awal masa sekolah di SMK. Akan tetapi, seiring waktu Manshur justru merasa bangga, ia sadar melalui pendidikan SMK-lah, ia bisa menemukan passion-nya di bidang musik dan membuatnya dikenal seperti saat ini.

“Setahun pertama saya di SMK itu saya berusaha bertahan melawan diri saya sendiri. Karena notabenenya saya orang Jawa, tapi saya belajar mendalami seni karawitan Sunda. Apalagi waktu belajar di SMK juga panjang, belum lagi harus ada latihan dan sebagainya,” kata Manshur.

Akan tetapi, siapa sangka justru proses tersebut yang telah membentuk Manshur saat ini. Kedisiplinan, ketekunan menjadi kekuatan Manshur untuk meniti karier di dunia musik. Manshur tumbuh menjadi musisi yang terus belajar, berinovasi, termasuk dalam memadukan angklung dengan musik EDM.

“Pendidikan vokasi itukan banyak praktik dan praktik, itu yang tanpa sadar membangun cara berpikir saya untuk mencoba dan mencoba. Termasuk memadukan musik angklung dan EDM, semua adalah bagian dari nilai-nilai yang saya dapat dari pendidikan vokasi, untuk terus mencoba dan mencoba,” kata Manshur.

Tak lupa, Manshur berpesan kepada orang tua maupun siswa-siswi untuk tidak ragu memilih pendidikan vokasi sebagai pilihan pendidikan mereka. Bagi Manshur, sudah saatnya berbagai anggapan yang keliru soal SMK dan pendidikan vokasi harus diluruskan.

“Seperti SMK itu sekolah pilihan kedua, atau SMK nantinya akan sulit untuk melanjutkan. Semuanya harus dihilangkan. Saya bisa melanjutkan, bahkan setelah lulus D-4 yang itu juga vokasi banget, tapi saya juga bisa melanjutkan ke S-2 sekalipun,” kata Manshur.

Didukung Pendidik Expert

Sementara itu Rektor ISBI Bandung, Een Herdiani, menyebutkan, yang menjadi keunggulan dalam mencetak SDM seni budaya yang kompeten di ISBI Bandung sendiri adalah dengan para tenaga pendidik dan kependidikan yang expert pada bidangnya. “Jadi, kami memberikan keleluasan pada para dosen maupun mahasiswa untuk terus mengembangkan diri di luar kampus, sehingga jam terbang mereka menambah kualitas kompetensinya,” ujar Een.

Een menambahkan, peserta didik didukung mengikuti setiap kesempatan untuk meningkatkan kompetensinya. “Banyak para peserta didik yang sudah biasa berkarier dalam bidangnya. Di Bandung yang mendapat jululan kota kreatif menjadi peluang bagi para peserta didik untuk mengembangkan diri,” jelasnya.

Demikian halnya para pendidik, diberi keleluasaan untuk berkarier di luar yang terpenting tidak meninggalkan tugasnya. Tak heran, banyak pendidik yang memiliki usaha dalam bidangnya, bahkan dijadikan tempat magang lara mahasiswanya. “Kolaborasi dengan berbagai lembaga juga terus didorong dan diluaskan sayapnya untuk lebih banyak berperan dan bekerja sama dalam mengembangkan seni budaya,” ujar Een.

Een pun menjelaskan, adapun yang menjadi tantangan sekarang adalah dengan kuatnya arus globalisasi yang sangat kuat, serta perkembangan teknologi yang sangat canggih. “Sehingga, banyak generasi muda yang lupa dan tidak mengenal budayanya, malah lebih mencintai budaya luar,” katanya.

Een pun berharap, lulusan ISBI Bandung dapat senantiasa menjadi insan mandiri yang dapat mengembangkan ilmunya untuk kemaslahan bangsa dalam pembangunan seni budaya.
“Para lulusan juga diharapkan mampu menjadi tameng ketahanan budaya di Indinesia, menjadi garda depan ketahanan seni budaya bangsa. Selain itu, mereka dapat menghidupi dirinya dari keilmuan yang digelutinya, serta mampu menunjukkan bahwa seni budaya adalah unggulan bangsa Indonesia,” pungkasnya. (srv)

MIXADVERT JASAPRO