Banyak Pengemudi Ojol Ingin Beralih ke Motor Listrik

JagatBisnis.com –  PT PLN (Persero) terus berupaya menambah Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listeik Umum (SPBKLU) di Indonesia. Sehingga dapat mendorong percepatan ekosistem kendaraan listrik nasional. Keberadaan SPBKLU merupakan kebutuhan jawaban para pengendara motor listrik agar proses pengisian daya bisa lebih cepat.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan percepatan transisi ke kendaraan listrik merupakan langkah konkret beralih dari energi fosil yang mahal dan beremisi tinggi menuju energi domestik murah dan ramah lingkungan. Sebagai upaya mempercepat transisi ini, pihaknya merespons antusias masyarakat terhadap kendaraan listrik yang didominasi oleh motor listrik melalui pengembangan SPBKLU yang lebih masif.

“Apalagi, saat ini banyak pengemudi ojek online (ojol) yang mulai memakai motor listrik karena lebih hemat dibandingkan BBM.
Hanya saja, dalam proses pengisian daya motor listrik membutuhkan waktu. Untuk menjawab kebutuhan ini, penting adanya stasiun penukaran baterai (battery swap station). Makanya, kami akan mempercepat pengembangan SPBKLU lebih masif,” katanya dikutip, Selasa (26/7/2022).

Baca Juga :   PLN Siap Sukseskan Ajang Formula E

Dia menjelaskan, karena tingginya antusias masyarakat terhadap kendaraan listrik, terutama pada pengguna motor listrik. Maka, SPBKLU, tidak sampai 5 menit untuk penggantian baterai. Sehingga tidak memakan waktu yang lama. Apabila, SPBKLU diperbanyak, tentunya akan memudahkan pengemudi ojol.

Baca Juga :   Kampung Boldon di Papua, Kini Dialiri Listrik

“Buat pengguna kendaraan listrik, spesifik ojek online, timing sangat penting. Dengan SPBKLU, tidak sampai 5 menit untuk penggantian baterai sehingga tidak memakan waktu yang lama,” tegasnya.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ego Syahrial menambahkan, pemerintah menargetkan sebanyak 6 juta unit sepeda motor listrik mengaspal hingga 2025. Ini sebagai langkah mengurangi emisi karbon dan menghemat konsumsi bahan bakar minyak. Untuk mencapai target tersebut, pemerintah melibatkan beragam pemangku kepentingan. Di antaranya mengikutsertakan perusahaan-perusahaan pelat merah dalam program konversi dan pengembangan infrastruktur yang dapat menunjang ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.

Baca Juga :   PLN Manfaatkan Limbah Sawit Jadi Campuran Batu Bara

“Implementasi program ini akan mampu menghemat BBM sekitar 13 juta barel per tahun atau senilai Rp16 triliun per tahun, penurunan emisi karbon dioksida sebesar 4 juta ton per tahun, dan peningkatan konsumsi listrik sebesar 2,4 terawatt jam per tahun,” pungkasnya. (*/eva)

MIXADVERT JASAPRO