JagatBisnis.com – Setiap tanggal 23 Juli , Indonesia memperingati Hari Anak Nasional (HAN). Momentum ini tidak hanya sekadar perayaan hak-hak anak, tetapi juga menjadi waktu yang tepat untuk refleksi dan evaluasi tentang capaian dan tantangan upaya pemenuhan hak anak di Indonesia. Perayaan tahun ini, Save the Children Indonesia mendorong pentingnya pemenuhan hak-hak anak yang berfokus pada membangun ketahanan atau resiliensi anak dan keluarga, terutama yang paling terdampak krisis iklim dan Pandemi Covid-19.
CEO Save the Children Indonesia Selina Patta Sumbung mengatakan krisis iklim sama dengan krisis hak anak di masa sekarang dan mendatang. Sehingga penting menuangkan suara anak pada pembahasan krisis iklim atau mengutamakan suara anak dan mengadopsinya menjadi program.
“Anak-anak yang lahir pada 2030 mendatang terancam terdampak krisis iklim. Mereka berisiko tiga kali menghadapi banjir luapan sungai, kebakaran hutan, kekeringan dan tujuh kali gelombang panas. Makanya kami meminta negara melakukan mitigasi dan mekanisme untuk mendorong penggunaan anggaran mengatasi perubahan iklim agar membuat program yang berpihak ke anak,” kata Selina pada Diskusi Media Hari Anak dan Dampak Krisis Iklim: Refleksi Pemenuhan Hak yang Mendorong Resiliensi Anak dan Keluarga secara virtual Jumat (22/7/2022).
Discussion about this post