PT PII Bersama FTUP dan UNIID Gelar Simposium V UNIID 2022

JagatBisnis.com –  PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) / PT PII bekerjasama dengan Fakultas Teknik Universitas Pancasila (FTUP) dan University Network for Indonesia Infrastructure Development (UNIID) melaksanakan kegiatan Simposium V yang bertajuk “Kolaborasi Keilmuan dan Kepakaran dalam Mendukung Infrastruktur”. Kegiatan yang dilaksanakan secara hybrid ini berjalan selama dua hari pada 20-21 Juli 2022, dan dihadiri oleh Direktur Bisnis PT PII, Andre Permana Ph.D; Ketua Prodi S2 Rekayasa Infrastruktur FTUP Dr. Hermanto Dardak; Kepala Pusat Riset Inovasi Sumber Daya Kewilayahan Unpad/Sekretaris Jenderal UNIID, Dr. Prita Amalia, S.H., M.H., AllArb dan Dosen Jurusan Ilmu Ekonomi, FEB UGM Hengki Purwoto, S.E., MA.

Direktur Bisnis PT PII Andre Permana menyampaikan bahwa pelaksanaan kegiatan simposium ini dapat memberikan peningkatan pemahaman peserta civitas akademika terkait penyediaan infrastruktur melalui skema Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). ”Selain membahas roadmap pembangunan infrastruktur di Indonesia dan menjaring ide-ide riset terkait infrastruktur dengan skema KPBU, dalam simposium ini kita juga laksanakan kegiatan Capacity Building untuk pengembangan Sumber Daya Manusia di lingkungan Perguruan Tinggi melalui peningkatan kompetensi dan skill dalam penyusunan dokumen Studi Pendahuluan proyek KPBU” ujar Andre.

Andre juga menambahkan bahwa perwujudan pembangunan infrastruktur dilaksanakan dengan mengedepankan transformasi, inovasi dan dukungan serta komitmen berbagai sektor. Menurutnya, dukungan pemerintah melalui APBN, ketersediaan lahan, pembangunan yang mempertimbangkan aspek sustainability, tata kelola dan lingkungan, inovasi pembiayaan serta pemanfaatan teknologi menjadi cakupan penting dalam komitmen membangun infrastruktur berkelanjutan. ”Adanya Kerja sama perguruan tinggi sebagai salah satu dukungan komitmen terhadap pembangunan infrastruktur akan berdampak bagi peningkatan kualitas penyiapan proyek KPBU yang tepat sasaran dan berkelanjutan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi pasca situasi pandemi”. tambah Andre.

Sementara itu, Ketua Prodi S2 Rekayasa Infrastruktur FTUP Dr.Hermanto Dardak menyampaikan harapannya bahwa dengan dilaksanakan kegiatan simposium ini peserta mendapatkan pemahaman yang mendalam terkait Pembangunan infrastruktur. “Pembangunan infrastruktur harus berorientasi pada semangat membangun peradaban dan memberikan dampak bagi pertumbuhan ekonomi serta manfaat bagi rakyat, khususnya pada perekonomian daerah, nilai tambah industri, pendapatan tenaga kerja dan penciptaan kesempatan kerja”. kata Hermanto.

Symposium yang dimoderatori oleh Jachrizal Sumabrata, P.hD ini dihadiri oleh 50 undangan secara luring meliputi unsur Pengurus Pusat UNIID (UNPAD), perwakilan dari PT. PII, Universitas Indonesia, Rektor dan pejabat di lingkungan Universitas Pancasila, Para Pembicara, pereakilan dari Bappenas, PUPR, Kemenhub, dan Media. Selain itu, secara daring simposium ini dihadiri oleh sekitar 1000 undangan meliputi anggota UNIID dan Rektor Perguruan Tinggi, Pemerintah Daerah Provinsi, Kota/Kabupaten, Para Pimpinan Perusahaan Infrastuktur, Para Pimpinan BUMN/BUMD yang bergerak dalam bidang infrastruktur, Pejabat Pembuat Akta tanah, Anggota DPRD, Law Firm dan Accounting Firm dan Civitas Akademika 35 Perguruan Tinggi yang tergabung dalam UNIID.
*

PT PENJAMINAN INFRASTRUKTUR INDONESIA (PERSERO) / INDONESIA INFRASTRUCTURE GUARANTEE FUND (IIGF)

PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) merupakan salah satu Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan RI yang memiliki mandat sebagai Penyediaan Penjaminan Pemerintah Skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). PT PII juga menyediakan penjaminan untuk pinjaman BUMN kepada lembaga Keuangan Internasional serta berperan dalam membantu penyiapan proyek dan pendampingan transaksi (Project Development Facility) pada 12 proyek infrastruktur skema KPBU yaitu pada proyek Proving Ground BPLJSKB Bekasi, SPAM Regional Wosusokas Jawa Tengah, Bandara Singkawang, Jalan Lingkar Selatan (JLS) Badung Bali, Jalintim Riau, Jalintim Sumsel, RSUD Zainoel Abidin Aceh, RSK Dharmais, Kereta Api Makassar – Parepare, TPAS Regional Piyungan Yogyakarta, Rusunawa Sei Mangkei Sumatera Utara dan Rusun Cisaranten Bandung.

Sampai dengan Juli 2022 ini, PT PII telah memberikan penjaminan kepada total 42 proyek yaitu 31 proyek KPBU dan 11 proyek Non-KPBU. Adapun 31 proyek KPBU terdiri dari 6 sektor yaitu Proyek Sektor Jalan yaitu 15 Jalan Tol (Batang – Semarang, Balikpapan – Samarinda, Pandaan – Malang, Manado – Bitung, Jalan tol layang MBZ Sheikh Mohamed Bin Zayed, Krian – Legundi – Bunder – Manyar, Cileunyi – Sumedang – Dawuan, Serang – Panimbang, Probolinggo – Banyuwangi dan Jakarta – Cikampek II Sisi Selatan, Semarang – Demak, Solo – Yogyakarta – Nyia Kulon Progo, Yogyakarta – Bawen, Gedebage – Tasikmalaya – Cilacap dan Gilimanuk – Mengwi) dan 3 Proyek sektor Jalan Non-Tol (Jalan Lintas Timur Sumatera Selatan, Jalan Lintas Timur Riau dan Jembatan Callender Hammilton), 4 Proyek Sektor Telekomunikasi (Palapa Ring Paket Barat, Tengah dan Timur serta Satelit Multifungsi), 1 Proyek Sektor Ketenagalistrikan (PLTU Batang), 6 Proyek Sektor Air Minum (SPAM Umbulan, SPAM Bandar Lampung, SPAM Semarang Barat, SPAM Pekanbaru, SPAM Jatiluhur I dan SPAM Kariyan – Serpong), dan 2 Proyek Sektor Transportasi (Kereta Api Makassar – Parepare dan Bandar Udara Labuan Bajo).

Sementara itu, 11 Proyek Non-KPBU yaitu Proyek Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Proyek Hydropower Program PT PLN (Persero), Proyek PLTP Patuha unit 2 dan Dieng 2, Proyek Pengembangan Jaringan Distribusi Kalimantan dan Maluku-Papua PT PLN (Persero),Proyek Pengembangan Jaringan Distribusi Sulawesi dan Nusa Tenggara PT PLN (Persero), Proyek Pengembangan Jaringan Distribusi Jawa Timur dan Bali PT PLN (Persero), Penerbitan Obligasi III, Obligasi IV, Sukuk Mudharabah I & Pinjaman PT Waskita Karya dalam rangka Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), serta proyek Sustainable and Reliable Energy Access Program in Java (Western and Central Java) PT PLN.

Dengan demikian, 42 proyek ini memiliki total nilai investasi melebihi Rp 476 Triliun. Selain itu, PT PII juga mempunyai mandat sebagai co-guarantor dan memberikan dukungan loss limit terkait penjaminan korporasi dalam rangka pemulihan ekonomi nasional, dengan nilai pinjaman mencapai Rp 5,86 triliun.(jbo)

MIXADVERT JASAPRO