Tempat Tinggal Diserobot Mafia Tanah, Ibu-ibu di Lampung Gelar Demo

JagatBisnis.com –  Ratusan warga Desa Malangsari, Kecamatan Tanjung Sari, Lampung Selatan, melakukan aksi demontrasi di Tugu Adipura, Selasa (19/7).

Adapun aksi tersebut untuk menyuarakan aspirasi warga terhadap dugaan perampasan lahan di Desa Malangsari yang telah lama mereka tempati.

Salah satu peserta aksi, Ilham mengatakan pihaknya bersama warga Desa Malangsari menuntut pemerintah daerah untuk mengusut tuntas mafia tanah yang telah merampas lahan mereka.

“Bagaimana kami terima ada seseorang yang datang tiba-tiba, kemudian memperlihatkan sertifikat tanah yang diklaim miliknya. Sedangkan lahan itu sudah kami kuasai sejak puluhan tahun lalu,” katanya, Selasa (19/7),

Baca Juga :   Terkait Kasus Mafia Tanah Margasatwa di Sumut Naik Penyidikan

Ia pun berharap, pemerintah bisa mendengarkan aspirasi masyarakat dan dapat segera diproses.

“Harapan kami ke depannya ini dapat menemui jalan yang baik terutama untuk warga Malangsari terkait setifikat tanah kami,” katanya.

Sementara itu, Direktur LBH Bandar Lampung, Sumaindra Jarwadi menjelaskan, warga desa setempat juga telah melaporkan dugaan pemalsuan penerbitan sertifikat tanah ke pihak kepolisian.

Baca Juga :   Jadi Korban Mafia Tanah, Nenek 80 Tahun di Jaksel Berharap Polisi Tangkap Pelaku

“Hari ini adalah bentuk tuntutan para warga Malang Sari yang hak-haknya telah direnggut pihak tak bertanggung jawab,” ucapnya.

Indra menyebutkan, dugaan pemalsuan penerbitan sertifikat lahan itu dilakukan dengan pemalsuan pengesahan tanda tangan terhadap saksi batas. Namun, pengesahan sertifikat tersebut telah ditandatangani oleh 4 saksi batas yang telah meninggal dunia.

Baca Juga :   Kejagung Gelar Penyelidikan Terkaita Adanya Mafia Tanah di Cipayung

“Salah satunya hari ini yang ada itu Pak Giono, ia sedang ke Polda Lampung membuat laporan. Sisanya, 4 orang tanda tangan sudah meninggal dunia sejak 1995 sampai 2015,” tuturnya.

Indra pun berharap Polda Lampung dapat segera menuntaskan permasalahan lahan Desa Malang Sari.

“Banyak anak-anak yang akan terzolimi, perempuan-perempuan haknya akan hilang, dan warga yang tinggal di sana akan terus mengalami penindasan,” pungkasnya. (pia)

MIXADVERT JASAPRO