KUR BRI Serap 32,1 Juta Lapangan Kerja

JagatBisnis.com – Penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) yang dilakukan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI diestimasikan dapat menyerap 32,1 juta lapangan kerja. Berdasarkan riset dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), akses KUR berpotensi meningkatkan penyerapan tenaga kerja sebesar rata-rata 3 orang.

Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, saat ini, pihaknya memiliki 10,7 juta nasabah existing KUR dari segmen KUR Supermikro, KUR Mikro, dan KUR Kecil. Adapun penyaluran KUR terhadap 10,7 juta nasabah tersebut diestimasi dapat menyerap 32,1 juta lapangan kerja di seluruh Indonesia.

“Sepanjang Januari hingga akhir Mei 2022, kami telah menyalurkan KUR sebesar Rp104,5 triliun kepada 2,7 juta pelaku UMKM atau setara dengan 41,12 persen dari target yang dipatok oleh pemerintah di tahun ini sebesar Rp254,1 triliun. Mayoritas penyaluran KUR ini didominasi sektor produksi sebesar 57,38 persen,” katanya, Rabu (13/7/2022).

Baca Juga :   BRI Andalkan Ultra Mikro Jadi Sumber Pertumbuhan Baru

Dia mengaku optimis tahun ini, dapat menyalurkan KUR sesuai dengan target yang diberikan oleh pemerintah. Karena pihaknya telah menyiapkan strategi penyaluran KUR pada 2022, yaitu menekankan pada pertumbuhan yang selektif dan selaras dengan strategi penyaluran kredit secara umum. Selain itu, pihaknya akan memanfaatkan ekosistem hiperlokal dengan fokus pada ekosistem desa, pasar kelompok usaha, dan komoditas tertentu.

Baca Juga :   BRI Gelar Sayembara Desain Logo HUT ke-127

“Kami juga akan terus melakukan pemberdayaan melalui digitalisasi, yakni dengan platform PARI, Localoka, dan pasar.id. Kami akan terus melakukan pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Karena cara terbaik menyejahterakan rakyat dengan memberi pekerjaan. Maka, melalui pemberdayaan UMKM salah satunya penyaluran KUR adalah meningkatkan penyerapan tenaga kerja Indonesia,” paparnya.

Baca Juga :   Target Penyaluran KUR BRI Tahun 2022 Capai Rp195 Triliun

Dia menjelaskan, pihaknya percaya banyak UMKM di Indonesia yang punya potensi untuk bertemu pasar yang lebih besar dengan produk berkualitas yang ditawarkan. (*/eva)

MIXADVERT JASAPRO