Anak 14 Tahun Dibakar Hidup-hidup oleh Teman Sekelasnya di Meksiko

Ilustrasi

JagatBisnis.com – Seorang anak berusia 14 tahun dibakar hidup-hidup di Sekolah Menengah Josefa Vergara di Kota Queretaro, Negara Bagian Queretaro, Meksiko, pada 6 Juni.

Dua teman sekelasnya dituduh menuangkan alkohol ke kursi Juan Zamorano. Ketika remaja laki-laki itu menyadari celananya basah dan berdiri, salah satu dari mereka membakarnya dengan korek api.

Zamorano menderita luka bakar tingkat dua dan tiga pada punggung bawah, bokong, betis, dan area kemaluan. Dia harus menjalani empat kali operasi sebelum meninggalkan rumah sakit pada pekan ini.

Baca Juga :   Dituduh Pukul Perwira Kopassus, Ini Bantahan Pemuda Pancasila

Usai serangan, seorang guru hanya menyuruhnya mengganti pakaian. Zamorano lalu dibawa ke klinik terdekat dan kemudian ke rumah guru tersebut di El Salitre.

Selang sehari, Zamorano baru dilarikan ke Rumah Sakit Anak dan Wanita. Sejak saat itu, dia mendapatkan perawatan akibat luka bakar.

“Mereka tidak pernah menghubungi kami,” ujar ayah Zamorano, dikutip dari El Pais, Rabu (13/7/2022).

Pengacara keluarga telah mengajukan tiga tuntutan hukum terhadap para penyerang. Pihaknya turut mengambil dua tuntutan hukum terhadap sang guru.

Baca Juga :   Hilang selama 2 Minggu Lebih di Australia, Balita Perempuan Ditemukan Selamat

Guru tersebut menerima penangguhan tanpa batas waktu, sedangkan para tersangka telah diadili atas kejahatan melukai dengan disengaja.

Namun, anak-anak itu tidak dijatuhi hukuman pidana karena masih berusia 13 tahun. Mereka bahkan tidak cukup umur untuk masuk dalam Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LKPA).

Keluarga penyerang awalnya berjanji akan menanggung biaya pengobatan sebagai imbalan penyelesaian masalah secara diam-diam. Guru itu juga mengatakan, pihaknya tidak akan membantu korban bila mengajukan gugatan.

Presiden Meksiko, Andres Manuel Lopez Obrador, telah menanggapi kabar serangan tersebut. Dia mengatakan, kantor jaksa agung mungkin akan menangani kasus tersebut bila perlu.

Baca Juga :   Ngeri, Ular Sanca 3,5 Meter Berkeliaran di Halaman Rumah Warga

“Satu-satunya kejahatan Juan adalah berbicara bahasa Otomi,” cuit Juru Bicara Presiden Meksiko, Jesus Ramirez, dikutip dari AFP.

Institut Nasional Masyarakat Adat Meksiko turut mendesak pihak berwenang. Pihaknya meminta agar sanksi dijatuhkan kepada semua yang terlibat dalam kasus itu.

Keluarganya meyakini, Zamorano menghadapi kekerasan karena identitasnya. Zamorano telah melewati intimidasi selama berminggu-minggu lantaran merupakan penduduk asli Meksiko, yakni Otomi. (pia)

MIXADVERT JASAPRO