Ribuan Massa Duduki Istana Presiden Sri Lanka

JagatBisnis.com –  Ribuan massa menerobos masuk ke dalam kompleks Istana Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa.

Gedung Presiden bukan tanpa pengamanan. Anggota pasukan keamanan dipersenjatai senapan serbu bersiaga dan berdiri di luar kompleks. Tetapi mereka tidak menghentikan warga yang ingin masuk ke dalam gedung.

Video rekaman serta foto-foto rakyat Sri Lanka berenang di kolam renang presiden, tidur dan menikmati fasilitas orang nomor satu di negara berpenduduk 22 juta orang itu viral di media sosial.

Baca Juga :   Sri Lanka Tunjuk 9 Anggota Kabinet Baru

Namun meski istananya dikuasai, Gotabaya Rajapaksa tak diketahui keberadaannya.

Dalam cuplikan video berbeda, tampak sejumlah orang menenteng dan mendorong koper besar ke dalam kapal perang angkatan laut Sri Lanka. Dalam keterangan video, koper serta barang-barang yang dinaikkan ke kapal tersebut adalah milik Presiden Gotabaya.

Dalam pengumuman terkini, Presiden Gotabaya bakal mengundurkan diri dari jabatannya setelah gagal mengatasi krisis di negaranya.

Baca Juga :   Negara Bangkrut, Ribuan Warga Tinggalkan Sri Lanka

Masyarakat kekurangan makanan, bahan bakar, pemadaman listrik kerap terjadi hingga inflasi tinggi.

Sri Lanka memiliki cadangan devisa mencapai USD 7,6 miliar pada akhir tahun 2019. Namun angka tersebut turun menjadi USD 2,3 miliar pada April 2022 dan devisa yang dapat digunakan hanya sekitar USD 300 juta. Angkanya terus turun hingga saat ini.

Penyebab krisis ekonomi Sri Lanka dipicu banyak faktor. Mulai dari kronisme di Pemerintahan Rajapaksa, yang kembali terpilih di 2020 lalu dan berbagai masalah ekonomi. Kebijakan populis juga menjerumuskan Sri Lanka ke dalam krisis, diperparah dengan dampak pandemi COVID-19.

Baca Juga :   Memanas, Demonstrasi di Sri Lanka Minta Plt Presiden Mundur

Kronisme Pemerintahan Rajapaksa merambah berbagai bidang. Dia merupakan kakak dari Presiden Sri Lanka, Gotabaya Rajapaksa. Di kabinet, juga ada kakak laki-lakinya, Chamal dan keponakan tertuanya, Namal.()

MIXADVERT JASAPRO