BSI Target Buka Cabang di London, New York hingga Tokyo

JagatBisnis.com – PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) mendapatkan penghargaan sebagai Progressive International Market Expansion untuk kategori Innovation of Marketing, Product, and Service. Penghargaan ituI tidak lepas dari ekspansi yang dilakukan di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) dengan membuka Representative Office Dubai. Sehingga presence secara global akan semakin banyak di sejumlah pusat-pusat keuangan dunia lainnya seperti London, New York, Tokyo, Singapura dan Arab Saudi.

Direktur Utama BSI Hery Gunardi, mengatakan, pembukaan Representative Office di Dubai adalah milestone awal dari pengembangan bisnis dan jaringan ke depannya. Dari Dubai, pihaknya berharap untuk dapat melebarkan sayap lagi ke beberapa negara. Ditargetkan bisa membuka Representative Office secara global di beberapa negara.

“Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi atas kerja keras kami dalam memperluas layanan di pasar internasional, khususnya di wilayah Timur Tengah. Ekspansi ini merupakan salah salah satu upaya untuk mewujudkan visi kami masuk dalam jajaran 10 besar bank syariah terbesar di dunia pada tahun 2025,” katanya dalam keterangan, Sabtu (2/7/2022).

Baca Juga :   Semester II 2022, BSI Kantongi Laba Bersih Rp2,13 Triliun

Dia menjelaskan, ada beberapa alasan mengapa kawasan Timur Tengah menjadi wilayah yang dipilih dalam rangka ekspansi ke luar negeri. Karena kawasan Timur Tengah menawarkan potensi bisnis yang sangat besar dan sangat potensial. Potensi ini antara lain adalah haji dan umrah karena Indonesia menjadi penyumbang terbesar jemaah haji di Arab Saudi.

Baca Juga :   Sasar Milenial, BSI Pacu Pembiayaan Rumah Lewat Platform Digital

“Dari sisi perdagangan (bilateral trade), Indonesia memiliki volume perdagangan yang signifikan dengan kawasan GCC, khususnya dengan dua negara ekonomi terbesar di GCC, yakni Arab Saudi dan UAE adalah sebesar USD 6,87 Miliar per tahun atau setara Rp96 Triliun pada 2020,” terangnya.

Menurut dia, Timur Tengah merupakan juga salah satu pusat dari global investor. Pemerintah Indonesia menerbitkan semua global Sovereign Sukuknya di Nasdaq Dubai. Tercatat, 30 persen investor Global Sukuk tersebut berasal dari kawasan Timur Tengah. Di samping itu, Timur Tengah saat ini sedang menggalakkan proyek pembangunan dengan visi beyond oil development sehingga semakin banyak negara-negara di Timur Tengah khususnya GCC yang mulai melakukan diversifikasi pembangunannya dari oil-based-revenue dengan non-oil based revenue khususnya dari aspek jasa (service based economi) dan karenanya akan semakin investment friendly.

Baca Juga :   Pembiayaan Emas BSI Raup Rp435,7 Miliar

“UAE adalah pusat keuangan Islam. Kita lihat saat ini kawasan Timur Tengah sangat strategis karena dalam beberapa perdagangan bilateral antara Indonesia memiliki volume yang sangat signifikan, antara lain letter of credit, trade finance, dengan negara kawasan Gulf Cooperation Council (GCC),” tutup Heri. (*/eva)

MIXADVERT JASAPRO