JagatBisnis.com-Seekor sapi yang mati di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, pada Kamis (23/6/2022), dipastikan negatif antraks. Hal Hal tersebut dikatakan Kepala Balai Besar Veteriner (BBVet) Maros, Kementerian Pertanian (Kementan) Risman Mangidi dalam keterangan tertulis, Minggu (26/6/2022).
Dia menjelaskan, hasil tersebut diperoleh dari investigasi dan penggalian informasi yang dilakukan oleh tim gabungan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Maros bersama BBVet. Tim Investigasi BBVet Maros dipimpin oleh drh Erdi Purwanto bersama drh Nana Junita dan Arham dari Puskeswan Kabupaten Maros.
“Sampel dari kasus kematian ternak tersebut terkonfirmasi negatif B antracis penyebab antraks. Hasil ini diketahui setelah dilakukan pengujian labolatorium,” tegas Risman.
Dipaparkan, pengambilan sampel dilakukan di lokasi kematian dengan aseptis dengan memperhatikan biosekuriti. Selain itu, risiko terhadap kemungkinan kematian ternak tersebut yang disebabkan oleh agen yang bersifat zoonosis dan berbahaya. Adapun sampel yang diambil, berupa tanah di sekitar daerah lubang kumlah pada posisi sapi mati, swab, preparat ulas dan potongan telinga.
Discussion about this post