Negara Bangkrut, Ribuan Warga Tinggalkan Sri Lanka

JagatBisnis.com – Ratusan ribu warga Sri Langka dilaporkan pergi dari negara itu. Seluruh sekolah dan kantor pemerintah di kota besar Sri Lanka juga ditutup. Hal itu karena krisis energi yang parah. Kekurangan bahan pangan dan bahan bakar minyak (BBM) kini menghantui negara itu. Krisis ekonomi telah menyebabkan gejolak poltik diwarnai dengan protes di mana-mana. Bahkan, polisi bersenjata dengan laras panjang selalu berjaga di objek vital seperi SPBU.

Baca Juga :   Sri Lanka Tunjuk 9 Anggota Kabinet Baru

Menteri Tenaga dan Energi Sri Lanka, Kanchana Wijesekera mengaku, konfrontasi terus terjadi antara aparat keamanan dengan warga karena dilarang membeli bahan bakar di SPBU akibat pasokan menipis. Bahkan jalan-jalan di Ibu Kota Kolombo yang biasanya rama, kini sepi seperti kota mati. Untuk itu, pihaknya meminta agar warganya bersabar untuk tidak mengantre di pom bensin dalam waktu 3 hari ke depan.

“Saat ini, BBM hanya dikhususkan untuk fasilitas penting seperti rumah sakit. Karena stok BBM hanya cukup untuk 3 hari ke depan. Makanya kami terus berjuang untuk mendapatkan pasokan BBM. Karena masalah valas dan pemerintah sedang bekerja keras untuk mengelola stok solar dan bensin yang ada,” terangnya, seperti dikutip, Kamis (23/6/2022).

Baca Juga :   Presiden Sri Lanka Mundur dari Jabatannya

Dia mengaku, kelangkaan BBM telah menjadikan sulit memenuhi kebutuhan masyarakat saat ini. Apalagi, cadangan devisa negara Sri Langka sudah semakin menurun. Karena uang habis untuk mengimpor makanan, obat-obatan dan BBM selama ini.

Baca Juga :   Tak Sanggup Bayar Hutang, Negara Sri Lanka Akhirnya Bangkrut

“Kami merasa sangat sulit untuk memenuhi permintaan dan stok bisa habis lebih cepat, jika kami tidak mengurangi perjalanan yang tidak penting dan berhenti menimbun BBM. Kami berharap akan ada pengiriman bensin dalam 3 hari ke depan dan dua pengiriman lagi dalam 8 hari ke depan,” pungkasnya. (*/esa)

MIXADVERT JASAPRO