BPS Gelar Sensus Penduduk 2020 Lanjutan

JagatBisnis.com – Badan Pusat Statistik (BPS) siap melakukan Sensus Penduduk (SP2020) lanjutan (long form SP2020). Sensu dilakukan kepada 4,29 juta sampel rumah tangga dengan variabel yang lebih banyak dari sensus penduduk yang telah dilakukan pada 2020 lalu. SP2020 Lanjutan ini persiapannya sudah dilakukan sejak Januari-April 2022, yang kemudian berjalan pada pada Mei-Juni 2022. Sementara evaluasi dan pengolahan data dilakukan pada Juli-November 2022.

“Sampelnya besar, jadi estimasinya akan sampai ke level kabupaten/kota,” kata Kepala BPS Margo Yuwono, Rabu (22/6/2022).

Dia menjelaskan, wilayah pendataan SP2020 Lanjutan dibagi menjadi menjadi dua kelompok, yaitu 246 kabupaten/kota wilayah Computer Assisted Personal Interviewing (CAPI) dan 268 kabupaten/kota wilayah Paper and Pencil Interviewing (PAPI). Pada wilayah CAPI maupun PAPI, pendataan dilakukan dengan wawancara langsung terhadap responden.

Baca Juga :   Mengukur Angka Kemiskinan, Menurut BPS

“Namun, apabila responden menolak atau tidak dapat diwawancarai secara langsung dan telah dilakukan kunjungan oleh petugas sebanyak 3 kali, maka responden didata menggunakan moda Computer Assisted Telephone Interviewing (CATI), yaitu wawancara menggunakan telepon oleh petugas yang telah dilatih,” terangnya.

Menurut dia, jika pendataan melalui CATI sudah diupayakan untuk dihubungi sebanyak 5 kali, responden menolak didata atau nomor tidak terhubung, maka rumah tangga tersebut dikirim link Computer Aided Web Interviewing (CAWI) untuk pengisian secara mandiri.

Baca Juga :   Wirawan Mandiri 21, Pemerintah Harus Beri Perhatian Lebih ke UMKM

“Untuk Sensus kali ini kami menurunkan 78.255 petugas, yang terdiri dari 50.029 bertugas di wilayah CAPI dan 28.226 bertugas di wilayah PAPI. Adapun jumlah sampel yang besar (4,29 juta rumah tangga) sebanding dengan Relative Standard Error (RSE) yang kecil,” ujar Margo.

Dia menyebutkan, Adapun variabel yang akan disurvei yaitu karakteristik penduduk, migrasi, pendidikan dan komunikasi, disabilitas, ketenagakerjaan, fertilitas, mortalitas, dan perumahan. Semuanya merupakan parameter demografi serta karakteristik penduduk lainnya untuk menghasilkan indikator SDGs dan RPJMN di bidang kependudukan.

Baca Juga :   BPS: Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Belum Memiliki Ijazah

“Secara rinci, nantinya akan terdapat 42-83 pertanyaan untuk parameter demografi, 18 pertanyaan untuk indikator SDGs dan RPJMN terkait migrasi atau mobilitas, 4 pertanyaan untuk pendidikan dan komunikasi, serta lima pertanyaan terkait ketenagakerjaan. Tujuan khusus Sensus adalah sebagai sumber data dari indikator angka kematian ibu dan memperbarui data yang akan digunakan dalam penghitungan proyeksi penduduk,” pungkasnya. (*/esa)

MIXADVERT JASAPRO