Ekbis  

Harga Bitcoin Meroket Usai Diborong Ritel

Ilustrasi Bitcoin Foto: market.bisnis.com

JagatBisnis.com – Aset kripto Bitcoin kembali naik akibat diborong investor ritel pada perdagangan Minggu (19/6/2022). Sebelumnya, Bitcoin anjok pada Sabtu (18/6/2022) karena tekanan dan kekhawatiran pasar.

Harga Bitcoin pada perdagangan kemarin naik 7,6 persen menjadi US$20.404. Sebelumnya Bitcoin anjlok bersamaan dengan kekhawatiran para investor terhadap mata uang kripto.

Harga terendah Bitcoin sempat menyentuh US$17.592,78 pada 18 Juni. Hal itu akibat kekhawatiran investor tentang meningkatnya masalah di industri kripto dan di tengah penarikan umum dari aset-aset berisiko. Saat itu Bitcoin langsung diborong investor ritel karena melihat tren yang sedang turun.

Baca Juga :   Siapa yang bikin Bitcoin serta Seberapa Kaya Ia?

Andrew Brenner, kepala pendapatan tetap (fixed income) internasional mengatakan kenaikan Bitcoin kemungkinan merupakan hasil dari investor ritel yang membeli mata uang digital selama akhir pekan.

“Beberapa pembeli berpikir sekarang adalah saat yang tepat untuk masuk karena Bitcoin turun ke level yang menunjukkan daya tarik jangka pendek,” kata Brenner di National Alliance Securities, Minggu (19/6/2022)

Baca Juga :   Muhammadiyah Nyatakan Bitcoin dan Mata Uang Kripto Lainnya Haram

Dia menambahkan bahwa Bitcoin dan mata uang digital lainnya tetap sangat fluktuatif.

Ether, koin yang terhubung ke jaringan blockchain ethereum pada Minggu (19/6), naik lebih dari 13 persen menjadi US$1.131 dari penutupan sebelumnya pada Sabtu (18/6/2022) pada US$993, menandai harga terendah Ether sejak awal tahun ini.

Aksi jual di pasar kripto bertepatan dengan penurunan ekuitas, karena saham-saham AS mengalami penurunan persentase mingguan terbesar dalam dua tahun di tengah kekhawatiran kenaikan suku bunga dan kemungkinan resesi yang semakin besar.

Baca Juga :   Bitcoin Senilai Rp719 Juta Jadi Mahar Mas Kawin

Brenner mengatakan mata uang digital bukanlah investasi yang baik pada saat Federal Reserve AS memperketat pasokan dolar dengan mengakhiri kebijakan moneter yang ekspansif.

“Selama dolar terus menunjukkan kekuatan, mata uang digital bukanlah tempat yang Anda inginkan,” kata Brenner. (pia)

MIXADVERT JASAPRO