Jaga Keamanan Data, BRI Gunakan Teknologi Terkini Sesuai Standar Internasional

JagatBisnis.com – Di era digital saat ini, ancaman siber selalu berkembang dan berusaha untuk mengeksploitasi sekecil apa pun celah yang ada. Makanya, PT PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menyadari perlunya memanfaatkan teknologi terkini untuk mengelola risiko kejahatan siber. Untuk itu, bank plat merah ini menggunakan teknologi terkini dan standar internasional untuk menjaga keamanan data.

Direktur Digital & Teknologi Informasi BRI Arga M. Nugraha mengatakan pihaknya telah menggunakan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan guna memahami pola pola fraud & threat yang terjadi. Dengan memanfaatkan AI, pihaknya menyiapkan tindakan preventif serta respon yang cepat dan tepat untuk menghadapi risiko-risiko kejahatan siber, seperti upaya pencurian data pribadi.

“Dalam pemilihan teknologi yang digunakan dipilih melalui metode yang tepat dengan mempertimbangkan hasil kajian dan analisa risiko. Sehingga teknologi yang digunakan untuk melindungi data nasabah merupakan teknologi yang dapat meminimalisir risiko kebocoran data,” kata Arga dalam keterangan tertulis Sabtu (18/6/2022).

Baca Juga :   Terendah Sepanjang Sejarah, Biaya Dana BRI Sentuh 2,14 Persen

Dia menjelaskan, perbankan menyadari perlunya untuk selalu melakukan evaluasi dan memahami vulnerability yang dimiliki, pola dan tren apa yang dilakukan oleh para fraudster untuk melakukan kejahatan perbankan. Oleh karena itu, pihaknya memanfaatkan teknologi terkini untuk mengelola risiko kejahatan siber.

Baca Juga :   Meski Pandemi, BRI Peduli Tetap Mengutamakan Penyelamatan UMKM

“Adapun perlindungan dan tata kelola data, kami telah memiliki tata kelola yang baik mengacu kepada standar internasional yang menjadi acuan industri. Selain itu kami juga melakukan serangkaian tahapan pengecekan keamanan dari setiap teknologi yang akan digunakan sehingga dapat meminimalisir celah keamanan yang mungkin terjadi.

Dia mengaku, pihaknya telah melakukan berbagai upaya guna menjamin keamanan data nasabah, baik dari segi people, process, maupun technology. Salah satunya, membentuk organisasi khusus untuk menangani Information Security yang dikepalai oleh Chief Information Security Officer (CISO), yang memiliki pengalaman dan keahlian di bidang Cyber Security.

Baca Juga :   BRI Serahkan Beasiswa Pendidikan Anak di Kabupaten Batola

“Kami juga melakukan edukasi kepada pekerja dan kepada nasabah mengenai pengamanan data nasabah dan cara melakukan transaksi yang aman. Edukasi tersebut dilakukan melalui berbagai media antara lain melalui media sosial dan media cetak, serta edukasi kepada nasabah saat datang ke unit kerja,” tutupnya. (*/eva)

MIXADVERT JASAPRO