Wabah PMK di Kabupaten Kuningan Melonjak

Ilustrasi sapi milik peternak di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Foto: Republika

JagatBisnis.com – Wabah Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, kembali mengalami lonjakan cukup signifikan. Bahkan tingkat sebaran kasusnya meluas hingga 17 kecamatan di Kabupaten Kuningan.

Tercatat, total kasus dari 17 kecamatan mencapai 1.525 ekor hewan ternak baik sapi maupun kerbau. Hanya saja, jumlah kerbau yang terindikasi wabah PMK baru berjumlah 2 ekor.

Paling mendominasi masih berada di Kecamatan Cigugur berjumlah 1.368 kasus. Paling tinggi menyerang sapi perah mencapai 1.365 ekor, sedangkan sapi potong hanya 158 ekor.

Juru Bicara Satgas Penanganan PMK Kabupaten Kuningan, drh Rofiq dalam keterangan persnya, Selasa (14/6/2022), mengatakan, wabah PMK sejak sebulan terakhir meluas hingga di 17 kecamatan. Namun paling tinggi kasusnya masih berada di Kecamatan Cigugur dengan total 6 desa.

Baca Juga :   Jelang Idul Adha, Satgas Diterjunkan Periksa 5 Ribu Hewan Kurban di Makasaar

“Jadi 90 persen dari total kasus itu paling mendominasi di wilayah Cigugur. Kalau sisanya itu tersebar di 16 kecamatan lain dengan jenis sapi potong, adapula 2 ekor kerbau,” sebutnya.

Menurutnya, kondisi sapi potong maupun kerbau yang terindikasi terpapar wabah PMK sudah berangsur membaik. Termasuk kasus pertama yang diketahui menyerang 7 ekor sapi, kondisinya kini sudah sembuh.

Baca Juga :   Wabah PMK Menyebar di Gunungkidul

“Kemudian kabar baiknya, sudah ada 294 ekor sudah dinyatakan sembuh dari total 1.525 kasus. Sementara kasus kematian akibat wabah PMK sejumlah 35 ekor, ditambah 75 ekor yang terpaksa dipotong bersyarat,” ungkapnya.

Dia merinci, sebaran kasus di 17 kecamatan itu di antaranya yaitu Cigugur, Kuningan, Cilebak, Garawangi, Cibeureum, Luragung, Cibingbin, Cilimus, dan Subang. Selanjutnya di Cigandamekar, Kadugede, Kramatmulya, Cidahu, Lebakwangi, Ciawigebang, Cimahi, serta Kalimanggis.

“Total kasus sendiri tersebar di 33 desa, namun sebanyak 10 desa di antaranya dinyatakan bebas PMK. Sebab seluruh hewan ternak yang terindikasi PMK sudah sembuh,” imbuhnya.

Baca Juga :   Kevalidan Data Penyebaran Wabah PMK Milik Pemerintah Dipertanyakan

Pihaknya mengaku, telah melakukan berbagai upaya penanganan dan pencegahan agar wabah PMK tidak semakin meluas. Yakni mulai dari pembentukan satgas penanganan PMK, sosialisasi ke seluruh peternak, penerapan lock down hingga pemberian obat-obatan kepada para peternak di Kuningan.

“Hanya kendala yang kami hadapi sekarang adalah ketersediaan obat-obatan yang sudah kosong. Atas kondisi ini, kami sudah mengajukan permohonan bantuan ke pusat dan provinsi, mudah-mudahan segera ditanggapi,” tutupnya. (pia)

MIXADVERT JASAPRO