JagatBisnis.com – Pemerintah terus mendorong integrasi PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) dengan Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.m atau BTN. Tujuannya untuk memperkuat ekosistem layanan perbankan syariah di Indonesia dan untuk memenuhi amant undang-undang terkait spin off unit usaha syariah (USS) perbankan. Untuk itu, BSI terus membuka diri agar tumbuh secara anorganik dengan skema akuisisi tersebut.
Corporate Secretary BSI Gunawan A. Hartoyo mengatakan akuisisi UUS BTN Syariah merupakan ranah kewenangan dari pemegang saham. Pihaknya akan mengikuti arahan dari pemegang saham, sejalan dengan visi pemerintah untuk terus mendorong penguatan ekonomi dan perbankan syariah. Apalagi, saat ini pihaknya tengah berfokus melakukan transformasi, untuk mampu mengembangkan bisnis secara berkelanjutan.
“Diharapkan, visi kami untuk menjadi top 10 Global Islamic Bank dapat terwujud,” tegasnya, Senin (13/6/2022).
Selain itu, lanjut dia, transformasi dilakukan agar pihaknya dapat menjalankan amanah yang telah diberikan negara. Selain itu, mampu mendukung berbagai upaya bersama untuk menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia secara berkelanjutan.
“Kami memiliki berbagai rencana bisnis, baik organik maupun anorganik. Meski demikian, sebagai perusahaan terbuka kami perlu menghormati ketentuan-ketentuan yang berlaku,” ungkap Gunawan.
Dia menjelaskan, mengenai potensi penguatan bisnis perusahaan sejalan dengan penggabungan yang dilakukan, pihaknya memiliki fokus bisnis pada sektor ritel. Diantaranya, memberikan kemudahan akses pembiayaan kepada pelaku UMKM maupun masyarakat yang ingin memiliki rumah sesuai dengan prinsip syariah.
“Kami juga menjadi salah satu bank penyalur FLPP. Sehingga masyarakat berpenghasilan rendah juga dapat memiliki kesempatan memiliki rumah,” terang Gunawan. (*/eva)
