Tahun 2030, PLN Tambah Kapasitas EBT 20,9 GW

JagatBisnis.com – PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN berupaya meninggalkan energi fossil secara bertahap. Hal itu untuk menekan emisi. Salah satu upayanya dengan membangun energi baru terbarukan (EBT) dalam skala besar. Ditargetkan pada 2030, penambahan kapasitas EBT sebesar 20,9 GW.

Direktur Mega Proyek dan Energi Baru Terbarukan PLN Wiluyo Kusdwiharto mengatakan, pihaknya menargetkan penambahan kapasitas EBT pada 2030 sesuai RUPTL yang direncanakan sebesar 20,9 GW. Pembangkit EBT akan mendominasi penambahan kapasitas pembangkit dengan total bauran energi di tahun 2030 sebesar 24,8 persen.

“Kami telah membuat realisasi dan progres inisiatif menuju netral karbon di 2060, seperti pembangunan pembangkit EBT sebesar 623 MW. Sementara itu, pada April 2022, kami telah berhasil menambah kapasitas 57 MW. Rinciannya, pemanfaatan biomassa mencapai 285 ribu ton, implementasi cofiring di 31 lokasi, dan progres konstruksi PLTP Sorik Merapi telah mencapai 96 persen,” katanya, Rabu (8/6/2022).

Baca Juga :   PMN ke PLN Naik Jadi Rp10 T di 2023

Sementara itu, Direktur Jenderal EBTKE Kementerian ESDM Dadan Kusdiana terus mendorong PLN meninggalkan energi fosil secara bertahap hingga emisi dapat ditekan menjadi nol. Hal itu sejalan dengan target pemerintah yang menargetkan emisi nol bersih atau NZE pada tahun 2060 atau lebih cepat.

Baca Juga :   PLN Pamerkan 8 Jurus Tekan Emisi Karbon di SEO Conference

“Kebijakan utama seperti target net zero emisi, moratorium PLTU, dan implementasi harga karbon memberikan nada positif bagi transisi energi di tahun-tahun mendatang. Bahkan, tahun ini pemerintah menetapkan komitmen baru yang lebih kuat dari pada tahun lalu untuk aksi iklim mewujudkan transisi energi di Indonesia,” pungkas Dadan. (*/eva)

MIXADVERT JASAPRO