Ahli Wabah UI Sebut Pandemi COVID-19 Terkendali, Tak Ada Lonjakan Usai Mudik

JagatBisnis.com – Ahli wabah FKM UI Pandu Riono menganalisis pandemi COVID-19 sudah terkendali. Imunitas kelompok sudah terbentuk dengan baik.

“Kalau kita sekarang yang penting adalah sudah mengatakan pandemi terkendali ya kan. PPKM nya sudah diubah jadi level yang terendah. Level satu,” ucap Pandu pada Kamis (9/6).

Pascamudik Lebaran 2022 kemarin, pemerintah sempat mengkhawatirkan akan terjadi lonjakan kasus COVID19. Hal ini tidak terlepas dari mobilisasi masyarakat dari satu daerah ke daerah lain untuk melaksanakan silaturahmi seperti tahun sebelumnya.

Baca Juga :   Tak Ada Zona Merah di Jakarta, Wagub Ariza Imbau Warga Tetap Disiplin

Namun menurut Pandu, lonjakan ini ternyata tidak terjadi. Bahkan tidak ada kematian yang naik signifikan.

“Penularan mungkin meningkat tetapi ternyata sebulan setelah mudik itu tidak terjadi. Tidak terjadi peningkatan kasus. Orang bilang kasus terang saja turun karena testing turun. Oke. testing yang cukup tinggi memang hanya di Jakarta, nah di jakarta pun konfirmasi kasusnya tidak naik seberapa,” terang Pandu.

Kondisi ini menurutnya juga didukung oleh tingkat imunitas masyarakat yang tinggi. Menurutnya kondisi ini yang paling berbeda dengan lebaran tahun lalu saat tingkat tingkat imunitas penduduk masih rendah karena belum menerima vaksin.

Baca Juga :   Malam Tahun Baru, Kerumunan Terjadi di Nol Kilometer Yogyakarta

“Berdasarkan survei serologi yang dilakukan oleh Kemenkes yang dibantu oleh FKM UI di 21 kab/kota di Jawa-Bali itu 99,2% penduduk sudah mempunyai imunitas. Jadi imunitas itu bisa dari pernah terinfeksi, karena divaksinasi,” tuturnya.

“Dan paling mencengangkan adalah bukan hanya punya imun tapi juga sangat tinggi. Terutama pada penduduk yang sudah di-booster,” tambah Pandu.

Meskipun menyebut kondisi pandemi telah terkendali, Pandu menyebut masyarakat tetap harus mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker. Pasalnya dikhawatirkan masih ada kemungkinan COVID naik kembali sebab negara-negara tetangga belum pulih sepenuhnya.

Baca Juga :   Tekan Penyebaran COVID-19, 2.200 Hamster di Hong Kong Dimusnahkan

“Nanti mudah-mudahan 3 bulan lagi, bulan Agustus, sudah resmi tidak perlu PPKM lagi. Sekarang masih khawatir kita karena masih ada negara-negara tetangga yang khawatir kita mengalami kenaikan. Karena virus masih berevolusi, masih bermutasi. Bahkan di banyak negara sudah tersaji omicron BA4 dan omicron BA5,” pungkas Pandu. (pia)

MIXADVERT JASAPRO