Hari Raya Idul Adha Tahun Ini Berbeda, Ini Penjelasan Para Ahli

JagatBisnis.com – Masih ingat dengan perbedaan waktu awal Ramadhan tahun ini? Tampaknya, Idul Adha 10 Zulhijah 1443/2022 juga berpotensi ada perbedaan di tengah umat Islam Indonesia.

Anggota Tim Unifikasi Kalender Hijriah Indonesia, Kemenag, Thomas Djamaluddin, mengatakan, posisi hilal menjadi alasan utama adanya potensi perbedaan waktu datangnya Idul Adha.

Di Indonesia, ada 2 metode utama yang dijadikan acuan dalam menentukan bulan hijriah, yakni hisab dan rukyat. Sedangkan, untuk kriteria juga memiliki 2 cara, yakni wujudul hilal dan kriteria MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia dan Singapura).

Baca Juga :   Idul Adha Jatuh pada Minggu, 10 Juli 2022

Thomas mengatakan, kriteria wujudul hilal biasa dipakai oleh Muhammadiyah dalam menentukan awal bulan hijriah. Artinya, ketika bulan lebih lambat terbenam dibanding matahari, tanpa melihat ketinggian bulan, itu dinilai sudah masuk bulan baru.

Baca Juga :   Menag: Idul Adha Jatuh pada 20 Juli 2021

Sedangkan, kriteria baru MABIMS mendasarkan pada batasan minimal untuk terlihatnya hilal (imkan rukyat atau visibilitas hilal), yaitu fisis hilal yang dinyatakan dengan parameter elongasi (jarak sudut bulan-matahari) minimum 6,4 derajat dan fisis gangguan cahaya syafak (cahaya senja) yang dinyatakan dengan parameter ketinggian minimum 3 derajat.

Baca Juga :   Jelang Idul Adha, Satgas Diterjunkan Periksa 5 Ribu Hewan Kurban di Makasaar

Kriteria baru MABIMS digunakan oleh Kementerian Agama dan beberapa ormas Islam. (pia)

MIXADVERT JASAPRO