Tekno  

Serangan Siber Melonjak hingga 1,6 Miliar

JagatBisnis.com Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mencatat terdapat lebih dari 1,65 miliar anomali trafik keamanan siber pada periode Januari-Desember 2021. Tentu serangan siber berkembang semakin canggih seiring perkembangan teknologi sehingga institusi atau perusahaan membutuhkan perlindungan endpoint untuk menghadapinya.

Keamanan atau proteksi endpoint merupakan metode keamanan siber untuk melindungi desktop, laptop, perangkat IoT (internet of things), dan perangkat yang berkomunikasi dengan jaringan pusat lainnya dari ancaman serangan siber.

Sekarang perusahaan-perusahaan di Indonesia bisa mendapatkan solusi keamanan endpoint dari jaringan PT Virtus Technology Indonesia (Virtus) yang tersebar di seluruh Indonesia.

Baca Juga :   Bukan Hanya Diserang Militer Rusia, Ukraina Juga Dapat Ratusan Serangan Siber

Direktur Virtus Christian Atmadjaja mengatakan ada tiga alasan mengapa keamanan endpoint menjadi tantangan tersendiri. Pertama, karena kecanggihan ancaman, di mana penyerang sudah memiliki metode tradecraft yang unggul dan memudahkan mereka mencapai target.

Baca Juga :   64 Juta UMKM Indonesia jadi Sasaran Hacker Global

“Kedua, adalah outmoded defences atau sistem pertahanan yang sudah ketinggalan zaman,” jelasnya dalam pernyataan pers, Kamis (02/06/2022).

Menurutnya, selama ini banyak orang yang berfokus pada menangkal serangan malware saja, padahal penyerang terus berevolusi. Mereka sekarang menggunakan teknik tanpa file yang dengan mudah melewati antivirus dan bisa terlihat seperti user yang sah untuk mencuri kredensial.

“Jadi perusahaan yang hanya memiliki strategi yang berfokus pada malware saja, bisa melewatkan model ancaman lainnya,” katanya.

Baca Juga :   Ini Respon Polri Hacker China Bobol 10 Kementerian dan Lembaga

Menurut laporan dari Crowdstrike Global Threat Report 2020, lanskap ancaman yang kini dihadapi oleh bisnis sekitar 49 persen adalah malware dan 51 persen lainnya non-malware berupa hacktivist, kejahatan siber, kriminal yang terorganisir, serangan internal, penyalahgunaan privileged account, hingga kejahatan yang sulit dicegah karena dilindungi dan dikoordinasi oleh negara.(pia)

MIXADVERT JASAPRO