Daging di Balikpapan Naik jadi Rp150

JagatBisnis.com Pembatasan pasokan sapi untuk mencegah penularan penyakit mulut dan kuku (PMK) membuat harga daging sapi segar di Balikpapan naik 11 persen, dari Rp135 ribu per kg menjadi Rp150 ribu per kg.

Harga tertinggi tersebut bahkan bisa didapati di Pasar Pandansari, pasar yang dianggap pasar induk untuk Kota Minyak.

“Karena pasokan sapinya memang sedang terbatas,” kata Kepala Dinas Pangan, Pertanian, dan Perikanan Heria Prisni, Rabu (1/6/2022).

Untuk Idul Adha mendatang saja, Balikpapan baru menyediakan 1.100 ekor sapi dari kebutuhan 3 ribu ekor lebih.

Baca Juga :   Kementan: Ternak yang Terjangkit PMK Masih Bisa Disembuhkan

Dengan penduduk saat ini mencapai 700 ribu lebih jiwa, Balikpapan memerlukan rata-rata 40 ekor sapi per hari untuk mendapatkan lebih kurang 4 ton daging segar. Sapi-sapi tersebut oleh para peternak penggemuk didatangkan dari Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Jawa, juga Aceh.

Namun, dengan belum terkendalinya wabah PMK di Jawa dan Aceh, pasokan dari kedua wilayah itu dilarang.

“Tapi pasokan dari Nusa Tenggara dan Sulawesi sudah dibolehkan dengan syarat hewan harus dikarantina selama 14 hari di daerah asal sebelum dikirim ke Balikpapan, dan sesampai di Balikpapan dikarantina lagi lima hari,” jelas Prisni.

Baca Juga :   Wabah PMK di Kuningan Melonjak

Masa karantina ini juga berperan dalam mengatrol harga daging. Peternak masih menanggung biaya makan sapi-sapinya selama di karantina selain risiko di jalan. Penundaan masuk Rumah Potong Hewan (RPH) juga artinya menunda pasokan daging.

Sebagai solusi lain, Kepala Dinas Pangan juga mengingatkan ada produk daging beku. Di Balikpapan, daging beku tersedia di supermarket dan di toko-toko khusus.

Baca Juga :   22 Ternak di Gunungkidul Terpapar PMK

Harga yang sedang naik ini juga tidak banyak menguntungkan pedagang. Menurut Slamet, satu penjual daging di Pasar Pandansari, selama pasokan susah ini ia menjual tak lebih dari 10 kg daging sehari, hanya separuh dari hari-hari pasokan normal.

“Biasanya tidak kurang dari 20 kg sehari,” ungkapnya.

Ia pun berharap harga daging bisa turun sampai Rp125 ribu per kg agar pelanggannya kembali. (pia)

MIXADVERT JASAPRO