JagatBisnis.com – Perang Rusia dan Ukraina telah mengancam terjadinya krisis pangan dan energi yang lebih parah di seluruh penjuru dunia. Meskipun tak separah Amerika Selatan hingga Afrika, tapi dampak tersebut telah dirasakan di dalam negeri.
“Disrupsi supply ini harus terus kita antisipasi karena ini bukan krisis jangka pendek. Ini merupakan krisis yang cukup struktural di level global. Maka dari itu, risikonya perlu diantisipasi di bidang pangan dan energi dengan menggunakan strategi APBN maupun non APBN,” kata Menteri skeSri Mulyani, di Jakarta, Selasa (31/5/2022).
Menurut dia krisis pangan dan energi menjadi tantangan ke depan. Maka dari itu, fokus belanja pemerintah tahun depan fokus ketahanan pangan dan energi. Untuk itu, belanja ketahanan dan keamanan pangan dilanjutkan, baik untuk program di bidang pertanian seperti padi, jagung, bahkan kedelai dan tentu minyak sawit atau crude palm oil (CPO).
Discussion about this post