Tekno  

Sharp Ajak Generasi Muda Mengurangi Emisi Karbon

JagatBisnis.com – Komunitas anak muda pecinta lingkungan bentukan Sharp Indonesia yaitu Sharp Greenerator kembali menginspirasi generasi muda Indonesia dengan melakukan gerakan perubahan. Bertepatan dengan peringatan hari keanekaragaman hayati sedunia pada 21 – 22 Mei 2022 lalu, komunitas itu melakukan kegiatan pelestarian lingkungan, berupa aksi bersih pantai, edukasi peningkatan kesadaran warga pulau, menanam ratusan bakau, dan transplantasi puluhan terumbu karang di pesisir Pulau Panggang dan Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu. Kegiatan ini diikuti oleh 30 orang anggota komunitas.

Sr. PR & Brand Communication Manager PT Sharp Electronics Indonesia (SEID), Pandu Setio menjelaskan, penanaman tumbuhan bakau di pulau Panggang ini, merupakan kegiatan keberlanjutan yang sudah dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya. Kegiatan ini bertujuan untuk menambah tanaman yang sudah ada untuk mencegah terjadinya abrasi laut di sekitar pantai. Selain itu juga berfungsi untuk menyerap emisi karbon akibat penggunaan kendaraan maupun penggunaan alat elektronik warga sekitar. Kegiatan ini merupakan upaya pihaknya untuk mendukung program pemerintah Indonesia agar terbebas dari emisi karbon pada 2060.

“Hari Keanekaragaman Hayati ini menjadi momen yang tepat untuk mengingatkan kembali para warga sekitar, khususnya generasi mengenai pentingnya memelihara keanekaragaman hayati di wilayah pesisir. Hal itu dilakukan untuk menopang kehidupan lebih dari 6.000 penduduk yang menggantungkan hidupnya di pulau tersebut. Sehingga kegiatan ini menjadi aksi yang vital, karena pulau Panggang sebagai pulau yang memiliki tingkat kepadatan penduduk tertinggi di dunia ini juga tengah mencari solusi guna menekan,” kata Pandu dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu (25/5/2022).

Baca Juga :   Peduli Corona, Sharp Produksi Masker Kesehatan

Sementara itu, Kepala Divisi Coral Reef Management (CRM) Terangi, Idris menambahkan, kandungan karbon di udara yang tentunya akan berpengaruh terhadap kualitas dari ekosistem pesisir wilayah itu pun diteliti dengan menggunakan konsep 4A, yaitu Amati, Analisa, Ajarkan dan Aksi. Konsep 4A tersebut digunakan dalam beberapa kampanye lingkungan yang dibagi dalam 4 tahapan. Tahap pertama, kegiatan penelitian, yaitu ‘Amati’ dimulai pada 21 Mei 2022 dengan melakukan pengukuran kepadatan bakau, lamun, terumbu karang, dan volume sampah di pesisir Pulau Pramuka. Menggunakan metode ‘Transect’ ditemukan tingkat tutupan terumbu karang di sekitar pulau itu tergolong rendah. Sedangkan kepadatan mangrove tergolong sedang. Sebaliknya, kandungan sampah seperti masker, kemasan makanan sekali pakai dan popok bayi di pantai tergolong tinggi.

Baca Juga :   Sharp Indonesia Kembali Ajak Masyarakat Bersedekah, Kali ini Caranya Unik

“Data temuan itu, lalu di ‘Analisa’ pada tahap kedua, anggota komunitas mencari solusi dengan menggunakan sistem Forum Group Discussion (FGD). Pada tahap ketiga ‘Ajarkan’, para anggota komunitas memberikan edukasi siswa-siswi Madrasah Ibtidayah 17 Pulau Panggang mengenai pentingnya melestarikan lingkungan dengan suasana ‘fun education’ melalui pertunjukan teaterikal boneka tangan. Setelah mengedukasi agar dapat memahami pesan yang disampaikan, para siswa-siswi dan guru diajak untuk melakukan ‘Aksi’ yang merupakan tahap ke empat yaitu penanaman ratusan hutan bakau dan pembersihan pantai dari sampah,” pungkas Pandu. (eva)

MIXADVERT JASAPRO