Waspada, Kebiasaan Ini Bikin Darah Tinggi Naik

Ilustrasi Marah-marah

JagatBisnis.com –  Sikap emosional atau marah-marah sering kita saksikan dalam kehidupan sehari-hari. Di jalanan, di pasar atau di manapun orang sering mudah tersulut emosinya. Apakah ini ada hubungannya dengan penderita hipertensi di Tanah Air yang mengalami lonjakan?

Kita sering melihat di media sosial, orang marah-marah gara-gara kendaraannya tersalip. Marah-marah karena ditilang polisi, suami istri marah-marah hingga tetangga turun tangan, dan lain sebagainya. Marah-marah seperti menjadi sebuah kebiasaan dan budaya di keseharian kita.

Sikap emosional dan marah-marah ini sering dihubung-hubungkan penyakit darah tinggi atau hipertensi. Saat seseorang sedang marah, seringkali teman-teman kita atau orang lain mengatakan ‘darah tinggi kamu sedang kambuh ya?’ Banyak orang beranggapan bahwa darah tinggi memicu seseorang untuk marah-marah. Atau sebaliknya sering marah-marah bisa memicu peningkatan tekanan darah.

Baca Juga :   Khasiat Minyak Ikan yang Jarang Diketahui

Banyak literatur yang mengungkapkan, jika memiliki hipertensi, Anda lebih mungkin mengalami masalah suasana hati, seperti kecemasan dan depresi ketimbang mereka yang memiliki tekanan darah normal. Sehingga membuat kita lebih mudah marah. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa penderita hipertensi cenderung cepat marah dan mudah berubah mood-nya.

Sebuah penelitian yang dilakukan Universitas Punjab, mengeksplorasi hubungan marah dengan hipertensi. Sampel diambil dari dari 237 peserta terdiri dari pasien hipertensi 137 dan non-hipertensi 100 orang. Analisis mengungkapkan hubungan positif yang signifikan antara dimensi kemarahan dan hipertensi. Kemarahan ternyata menjadi prediktor psikologis hipertensi dalam analisis regresi logistik biner.

Baca Juga :   Ini Dia Tanda Kehamilan Sehat yang Jarang Disadari

Yang jelas kemarahan bukanlah satu-satunya hal yang dapat meningkatkan tekanan darah Anda. Marah-marah juga bukan satu-satu faktor dari akibat menderita hipertensi. Banyak faktor yang mempengaruhi tekanan darah tinggi Anda. Hal ini penting kita ketahui mengingat angka penderita hipertensi di Indonesi sangat tinggi.

Tingkat penderita hipertensi di Indonesia memang sangat tinggi. Sebanyak 19,5 juta penduduk Indonesia merupakan penderita hipertensi. Bayangkan saja, jumlah penduduk di DKI Jakarta saja sekitar 11 juta jiwa. Tentu saja jumlah penderita yang sangat besar. Jumlah penderita hipertensi ini berdasarkan hasil prevalensi Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) periode 2007-2018.

Baca Juga :   Banyak Pasangan yang Berminat Melakukan Program Bayi Tabung

Yang perlu diwaspadai, prevalensi hipertensi pada kelompok usia 25-34 tahun mencapai 20 persen dan pada kelompok usia 35-44 tahun mencapai 34 persen. Kenaikan prevalensi hipertensi pada milenial ini berhubungan erat dengan pola hidup tidak sehat dan stres serta berkurangnya aktivitas fisik. (pia)

MIXADVERT JASAPRO