BSI Siap Menjadi 10 Besar Global

JagatBisnis.com –  Potensi bisnis di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) sangat besar. Melihat hal itu, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) bisa memainkan perannya di UEA. Sehingga jalan BSI untuk go global dan masuk menjadi 10 bank syariah terbesar di dunia makin terbuka lebar.

“Kami berharap, 2-3 tahun kedepan bisa masuk dalam 3 atau 10 besar bank syariah di dunia. Dalam tahun 2025 nanti diharapkan kami bisa menjadi salah satu global player. Artinya menjadi one of the top ten global. Maka, seiring berjalannya waktu, BSI sejajar
dengan bank syariah besar. Di Timur Tengah kita ranking 12,” kata Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Hery Gunardi, Senin (23/5/2022).

Pihaknya mengaku optimis dengan apa yang ingin dicapai, pasti bisa tercapai. Karena sejauh ini keuangannya dalam kondisi sehat dan memiliki pertumbuhan yang kuat dan cukup agresif. Hal itu telah dibuktikan dengan pertumbuhan organik di kuartal I 2022. Di antaranya, profit tumbuh hingga 33 persen lebih, pembiayaan tumbuh lebih dari 10 persen.

Baca Juga :   BSI Siapkan Strategi Penguatan Layanan Digital

“Guna memenuhi ketentuan porsi saham beredar (free float),  kami juga bakal melakukan rights issue senilai Rp5 triliun di kuartal ketiga 2022. Dana hasil aksi koporasi itu juga untuk biaya ekspansi ke depan. Saat ini, kami memang tengah gencar membesarkan bisnis perbankan syariah. Baik di dalam negari maupun di luar negeri,”
imbuhnya.

Baca Juga :   Transaksi BSI Mobile Sumbang Pendapatan Berbasis Komisi Rp58,94 Miliar

Dia menjelaskan, Dubai menjadi market yang sangat potensial untuk sukuk global. Sehingga kehadirannya kedepan bisa menumbuhkan aliran internasional ke dalam negeri untuk pengembangan berbagai proyek. Dengan kata lain, pembukaan kantor perwakilan ini diharapkan dapat menjadi daya tarik banyak pihak atau entitas untuk melakukan bisnis dengan Indonesia.

Baca Juga :   BSI dan Ayoconnect Jajaki Kerja Sama Open Banking

“Tidak hanya itu, kami juga berharap dapat menjadi daya ungkit pembangunan ekosistem perbankan syariah Indonesia kedepannya. Karena kami punya cita-cita seperti itu. Karena selama ini kita punya pengalaman menerbitkan sukuk, sebagian besar investor ada di middle,” tutup. (*/eva)

 

MIXADVERT JASAPRO