PLN dapat Jaminan Pemerintah untuk Pinjaman dari ADB

JagatBisnis.com –  PT PLN (Persero) mendapat jaminan pinjaman dari Kementerian Keuangan yang berkolaborasi dengan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII) untuk proyek penguatan kelistrikan di Jawa. Penjaminan pinjaman ini merupakan tindak lanjut atas komitmen pendanaan dari Asian Development Bank (ADB) sebesar USD600 juta Rp8,58 triliun pada akhir 2021.

“Pembiayaan ini merupakan salah satu program besar dari ADB untuk mendukung keandalan kelistrikan dengan berprinsip keberlanjutan,” kata Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo seperti dikutip Sabtu (21/5/2022).

Diungkapkan, perjanjian ini menjadi bukti, pihaknya tidak berjuang sendirian untuk menghadapi perubahan iklim. Adanya perjanjian penjaminan dari pemerintah ini, dana investasi yang tersedia berbunga rendah, berbiaya rendah dan risiko bisa dikelola dengan baik. Sehingga pihaknya dapat mengubah tantangan menjadi suatu opportunity dengan berkolaborasi dalam semangat kebersamaan.

Baca Juga :   Begini Kata PLN Soal Usul Penghapusan Golongan Daya Listrik 450 VA

“Pendanaan dari ADB tersebut akan kami gunakan untuk tiga fokus utama. Pertama, memperkuat jaringan transmisi di Jawa bagian barat dan Jawa bagian tengah serta modernisasi infrastruktur kelistrikan. Kedua, meningkatkan pemanfaatan clean energy, seperti solar PV dan proyek EBT potensial. Ketiga, untuk meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan perusahaan,” beber dia.

Baca Juga :   Program Dibatalkan, Uji Coba Konversi Kompor Listrik Tetap Dilanjutkan

Menurutnya, dukungan penuh pemerintah Indonesia ini dapat berdampak positif bagi pihaknya. Karena dengan adanya perjanjian pinjaman ini dalam portofolio pinjaman PLN, maka dapat menambah porsi portofolio skema pinjaman direct lending dengan jaminan pemerintah sekitar 20 persen dari total outstanding pinjaman.

Baca Juga :   PLN Dapat Suntikan PMN Untuk Sediakan Listrik di Daerah Sulit Terjangkau

“Dari sekarang sampai 2030, kami membutuhkan sekitar USD35 milliar untuk capex (capital expenditure/belanja modal) dalam rangka membangun 51,6% pembangkit listrik yang berasal dari EBT,” tegas Darmawan. (*/eva)

MIXADVERT JASAPRO