Vaksinasi Booster di NTT Baru Mencapai 12 Persen

JagatBisnis.com – Vaksinasi dosis ketiga atau booster di Provinsi NTT yang tertinggi ada pada kelompok sasaran SDM kesehatan yaitu 73,18 persen dan terendah pada lansia dan pelayan publik 13 persen.

“Sementara cakupan vaksin booster di NTT baru sebesar 12,95 persen dengan Kota Kupang yang tertinggi yaitu 22,04 persen dan terendah di Kabupaten Timor Tengah Selatan 5,81 persen,”

ungkap Kepala Dinas Kesehatan, Pencatatan Sipil Provinsi NTT, dr. Messerasi Ataupah, Kamis (19/5).

Lanjut dr. Messerasi Ataupah, untuk tenaga kesehatan cakupan vaksinasinya sebesar 73,18 persen, pelayan publik sebesar 28,32 persen, masyarakat umum sebesar 14,12 persen, lansia sebesar 13,10 persen dan untuk remaja sebesar 0,93 persen.

Baca Juga :   4 Agustus Ini, Pemprov DKI Targetkan Vaksin Nakes Dosis Selesai

Dalam laporan capaian vaksinasi 16 Mei, juga disampaikan cakupan vaksin pertama di NTT yang telah 93,72 persen dan NTT secara nasional berada pada urutan ke-17.

“Cakupan vaksin pertama di NTT yang tertinggi ada pada kelompok sasaran tenaga kesehatan yaitu 138,01 persen dan terendah pada lansia yaitu 64,92 persen,” sebut Mese.

Baca Juga :   Lansia di Bandung Didahulukan untuk Vaksin Booster

Dikatakannya, vaksin pertama bagi pelayan publik sebesar 82,58 persen, kelompok masyarakat umum dan rentan sebesar 80,73 persen dengan yang tertinggi di Kabupaten Sikka 94,72 persen.

Sementara bagi lansia sebesar 64,92 persen, remaja sebesar 102,11 persen dan bagi anak-anak sendiri sebesar 67,58 persen yang tertinggi di Ngada yaitu 87,38 persen.

Untuk cakupan vaksin kedua di NTT sendiri yang tertinggi masih pada kelompok sasaran SDM kesehatan yaitu 131,90 persen dan terendah pada anak-anak 41,69 persen.

Sedangkan cakupan vaksin kedua sebesar 69,77 persen di NTT dan tertinggi di Kota Kupang yaitu 83,48 persen.

Baca Juga :   Vaksin Booster Gratis untuk 100 Juta Penduduk, Sisanya Bayar

Untuk yang telah tervaksinasi dosis kedua sendiri yaitu tenaga kesehatan sebesar 131,90 persen, pelayan publik sebesar 72,64 persen, masyarakat umum sebesar 59,76 persen, lansia 46,54 persen, remaja 78,29 persen, lalu kelompok anak-anak sebesar 41,69 persen,” ungkap Messe.

Sementara Presiden Joko Widodo sebelumnya menyebut tidak perlu lagi swab PCR atau antigen bagi pelaku perjalanan baik domestik maupun internasional yang telah divaksin lengkap atau booster. (pia)

MIXADVERT JASAPRO