JagatBisnis.com – Dalam waktu dekat Kementerian Koperasi dan UKM akan mengundang para aktivis dan penggiat Non-governmental organization (NGO). Hal itu dilakukan untuk membahas dan berdialog terkait kewirausahaan. Pertemuan tersebut dimaksudkan agar tidak ada salah pengertian mengenai tujuan pemerintah terutama dalam menambah dan melahirkan 1 juta wirausaha baru dari kalangan usaha mikro dan kecil.
“Kita tidak boleh membiarkan usaha mikro atau ultra mikro terus membesar dari sisi jumlah tapi juga harus mengalami stagnasi dalam pertumbuhan usahanya,” kata Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu (18/5/2022).
Dia menjelaskan,faktanya saat ini jumlah wirausaha Indonesia masih sangat terbatas, yakni baru 3,18 persen. Angka ini masih jauh tertinggal di bawah Singapura yang sudah di angka 8,76 persen, Thailand 4,26 persen dan Malaysia 4,74 persen. Bahkan, negara-negara maju sudah mencapai 10-12 persen. Oleh sebab itu, Indonesia menargetkan jumlah wirausaha di tahun 2024 sebesar 3,95 persen.
“Pada akhirnya, dialog tersebut diharapan bisa mengklarifikasi tujuan besar pengembangan wirausaha nasional menjadi bagian dari aktivisme sosial. Dan tidak dipersepsi sebagai anti demokrasi,” tandasnya. (eva)
