Industri Halal Indonesia Tak Masuk 10 Besar Produsen Dunia

JagatBisnis.com – Sebagai satu negara dengan jumlah umat muslim terbanyak di dunia, Indonesia saat ini belum mampu masuk ke jajaran 10 besar negara produsen industri halal dunia. Justru, Indonesia kalah dari negara-negara yang notabene jumlah penduduk muslimnya tidak mayoritas, Taiwan, Amerika Serikat, hingga Brasil.

“Kita tidak bisa biarkan negara muslim terbesar, tapi industri halal kita tidak masuk di 10 besar produsen dunia. Justru malah ada Taiwan, AS dan Brasil. Saya rasa ada yang salah. Tapi kita bukan saling menyalahkan. Tapi ini saatnya introspeksi membangun industri halal,” kata Menteri BUMN, Erick Thohir, Senin (16/5/2022).

Dia menjelaskan, untuk itu pemerintah terus mendorong pengembangan industri halal di Indonesia agar dapat kembali bersaing dan masuk dalam 10 besar produsen produk halal dunia. Langkah ini ditempuh, diantaranya, berdasarkan kesadaran pemerintah sejak awal atas pentingnya kebangkitan ekonomi kerakyatan dan perekonomian umat.

Baca Juga :   Tiang Masjid Muhammadiyah Dibongkar, Sekjen MUI: Melukai Hati Kader Persyarikatan

“Agama di Indonesia masyoritas Islam. Oleh karena itu, kita ingin Islam menjadi fondasi ketahanan ekonomi nasional. Kita tidak mau umat yang mayoritas ini hanya menjadi buih dalam ekonomi Indonesia. Oleh karena itu, umat Islam harus menjadi ombak yang menjaga fondasi negara kita,” ungkapnya.

Baca Juga :   MUI: Pemerintah Wajib Sediakan Vaksin Halal Sesuai Putusan MA

Menurut Erick, itulah pentingnya dunia pondok pesantren (ponpes) bagi perekonomian Indonesia. Karena, salah satu SDM terbaik Indonesia ada di ponpes yang menekankan pentingnya akhlak dan pendidikan karakter yang baik. Kekayaan tanpa akhlak menghasilkan kerakusan, kekuasaan tanpa akhlak adalah kezaliman, dan kepintaran tanpa akhlak adalah tipu.

Baca Juga :   Vaksinasi Tunggu Fatwa MUI, Kesepakatan Ulama dan Pemerintah

“Makanya kami terus mendorong sinergi BUMN dengan ponpes dalam meningkatkan kapabilitas para santri, melalui sejumlah program. Mulai dari magang santri di BUMN yang sudah mencapai 6 ribu santri hingga program beasiswa. Sehingga ponpes bisa jadi mercusuar peradaban untuk pondasi ekonomi umat,” pungkasnya. (*/esa)

MIXADVERT JASAPRO