Urbanisasi Meningkat, Desa Terancam Kehilangan SDM Produktif

JagatBisnis.com –  Peningkatan arus urbanisasi kerap terjadi pasca Lebaran. Tak sedikit warga desa yang ikut arus balik bersama saudara atau temannya demi mencoba mengadu nasib di kota besar, seperti Ibu Kota Jakarta. Apalagi, saat ini pemerintah telah melonggarkan pembatasan dan pemulihan ekonomi juga sedang berlangsung.

Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan, arus urbanisasi harus diantisipasi pasca Lebaran tahun ini. Karena, jika ada 85 juta orang pemudik, maka sebagian akan membawa keluarga ataupun para pencari kerja baru dan angkatan kerja baru. Apabila, yang datang ke Jabodetabek ataupun kota-kota besar itu adalah pekerja yang memiliki keahlian atau keterampilan yang dibutuhkan perusahaan, maka tidak akan timbul persoalan.

“Tapi ada juga urbanisasi yang dilakukan para pencari kerja ini masih belum pasti, masih menganggur terlebih dahulu sambil berusaha mendapatkan pekerjaan. Jadi, belum ada kepastian kerja di kota, mereka sudah berangkat ikut arus balik. Maka, hal itu yang harus diantisipasi karena bisa menimbulkan masalah pengangguran di perkotaan. Selain itu juga bisa menimbulkan masalah kemiskinan bahkan kriminalitas,” katanya, seperti dikutip, Sabtu (7/5/2022).

Baca Juga :   Ini Titik Rawan Macet di Jateng saat Masa Mudik Lebaran 2022

Dia menjelaskan, oleh sebab itu, pentingnya sinergi Pemerintah Daerah (Pemda) dan Pemerintah Pusat. Karena, sebenarnya desa bisa maju jika Pemda-nya bisa memaksimalkan sektor pertanian. Tenaga kerja yang ada di desa-desa itu seharusnya bisa diberdayakan. Jika sektor pertanian memberikan hasil yang mencukupi kebutuhan maka tak perlu lagi warga desa pergi ke kota.

Baca Juga :   Ganjar Pranowo Imbau Pemudik Tidak Menggunakan Kendaraan Roda Dua

“Sektor pertanian di pedesaan merupakan salah satu sektor penyerap tenaga kerja yang paling besar. Terlebih saat ini ada bantuan untuk pupuk, harga jual yang stabil serta margin yang dinikmati para petani juga tinggi. Maka, jika Pemda tidak putar otak, desa kehilangan banyak sekali tenaga kerja yang sifatnya produktif,” tutupnya. (*/esa)

MIXADVERT JASAPRO