Negosiasi Damai Rusia-Ukraina Terancam Batal

JagatBisnis.com – Memasuki bulan ketiga pascainvasiRusia di Ukraina, kedua pihak yang tengah berperang itu masih belum juga dapat menemukan titik terang untuk negosiasi. Alih-alih bermediasi, Rusia dan Ukraina kini tengah gencar melemparkan tuduhan kepada satu sama lain.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan bahwa negosiasi damai harus dibarengi dengan pencabutan sanksi Barat. Ia mengakui perbincangan semakin sulit, tetapi akan terus berlanjut setiap hari secara virtual.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan terdapat kemungkinan tinggi pembicaraan damai antara Rusia dan Ukraina akan berakhir dalam waktu yang mendatang. Ia menyalahkan strategi Rusia yang menurutnya dengan semena-mena telah membantai warga sipil, sesuatu yang tidak dapat dinegosiasikan.

Baca Juga :   Zelensky Undang Erdogan dan Gutteres ke Ukraina

Setelah gagal merebut ibu kota Kiev, Moskow kini fokus ke wilayah timur dan selatan. Serangan sembilan minggu yang diluncurkan Kremlin di Kiev telah mengubah kota tersebut menjadi tumpukan puing-puing serta menyebabkan ribuan warga tewas. Ukraina menuduh pasukan Rusia telah melakkan kekejaman perang dalam penarikan mereka dari wilayah sekitar Kiev. Moskow membantah klaim tersebut.

Baca Juga :   NATO: Ukraina Bisa Menang Melawan Rusia

Ada pun klaim dari Ukraina bahwa ribuan warga sipilnya telah dibawa ke Rusia secara paksa. Menanggapi ini, Lavrov mengatakan bahwa yang Rusia lakukan adalah ‘evakuasi’, di mana mereka telah memindahkan 1.02 juta warga Ukraina ke Rusia.

Baca Juga :   Membelot ke Pihak Rusia, Mantan Pejabat Ukraina Ditembak Mati

Belum ada verifikasi independen yang dapat dilakukan untuk menyelidiki klaim-klaim bertentangan ini, demikian dilansir Reuters. (pia)

MIXADVERT JASAPRO