JagatBisnis.com – Hong Kong mulai mengalami kelangkaan peti mati kayu ketika ketika otoritas kawasan itu sibuk menambah kapasitas kamar mayat di tengah tingginya angka kematian akibat COVID-19.
“Belum pernah saya melihat begitu banyak jenazah dikumpulkan,” kata direktur pemakaman Lok Chung kepada Reuters.
Ia mengaku bekerja siang-malam untuk memakamkan 40 jenazah sepanjang Maret. Biasanya dalam satu bulan, pihaknya hanya mengurus sekitar 15 jenazah.
“Belum pernah saya melihat anggota keluarga begitu marah, begitu kecewa, sangat tak berdaya,” ujar Chung.
Sejak gelombang kelima COVID-19 menerjang Hong Kong tahun ini, bekas koloni Inggris itu telah mencatat lebih dari 1 juta infeksi dan 8.000 lebih kematian.
Pemandangan sekumpulan jenazah yang berjajar dengan pasien di ruang gawat darurat mengejutkan banyak orang saat kamar-kamar mayat penuh.
Discussion about this post