PLN Jamin Pembangkit Listrik Tak Krisis Batu Bara

JagatBisnis.com – PT PLN (Persero) memastikan stok batu bara untuk pembangkit listrik dalam negeri mencukupi hingga akhir 2022 mendatang. Domestic Market Obligation (DMO) batu bara pun diperkirakan mampu memenuhi kebutuhan perseroan hingga tahun depan.

“Untuk DMO dipastikan aman sampai akhir tahun 2022, memang kami ada beberapa pergeseran cara berpikir,” kata Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo dalam forum RDP bersama Komisi VI DPR RI, dikutip Selasa (29/3/2022).

Dia menjelaskan, sejumlah langkah strategis terus dilakukan pihaknya. Di lain sisi, manajemen juga akan melakukan evaluasi secara bulanan. Lalu, memasifkan konsolidasi sistem digital monitoring antara dengan Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM.

Baca Juga :   PLN Ajak ION Mobility Bangun 100 SPLU di DKI Jakarta

“Saat ini sudah ada konsolidasi sistem digital monitoring antara kami dengan Ditjen Minerba. Apabila terjadi kegagalan pada tanggal tertentu, maka otomatis surat menyurat dari Ditjen Minerba akan terkirim yaitu diberikan peringatan, dihentikan operasi dari penambang tersebut,” ungkap dia.

Dia menambahkan, pihaknya memastikan, strategi yang ditempuh membuat perusahaan tidak lagi mengalami kelangkaan batu bara ke depannya. Kepastian itu didukung oleh regulasi yang ditetapkan Kementerian ESDM, saat evaluasi pelaksanaan DMO atau wajib pasok batu bara harus dilakukan satu bulan sekali. Ketentuan itu diatur melalui Keputusan Menteri ESDM Nomor 13 Tahun 2022.

Baca Juga :   PLN Akan Pastikan Energi Listrik Untuk KTT G20 di Bali dari Energi Bersih

“Makanya, kami melakukan reformasi dengan mengubah kontrak yang semula berorientasi jangka pendek menjadi kontrak berorientasi jangka panjang. Langkah ini sesuai dengan arahan Menteri BUMN Erick Thohir,” imbuhnya.

Di sisi terminasi kontrak, lanjut Darmawan, pihaknya melakukan blacklist kepada pemasok atau produsen yang melanggar ketentuan atau tidak sesuai kontak. Sehingga secara otomatis pemasok tersebut tidak bisa lagi melakukan ekspor. Bahkan, pihaknya sudah menerapkan sistem informasi manajemen secara end-to-end dari pengawasan di lapangan.

Baca Juga :   PLN Tambah Pasokan Listrik Pulau Madura

“Sistem digital ini dikoneksikan dengan sistem informasi manajemen monitoring online minerba. Apabila terjadi kegagalan loading, maka sistem minerba langsung menerbitkan surat peringatan kepada pemasok. Jadi, bisnis proses yang berbelit-belit kami ubah menjadi bisnis proses yang sangat mudah yang efisien,” pungkas dia. (*/eva)

MIXADVERT JASAPRO