Ekbis  

Optimalkan Pelayanan dan Pengawasan, Bea Cukai Bangun Koordinasi dengan Berbagai Instansi

JagatBisnis.com –  Dalam rangka mengoptimalkan pelayanan dan pengawasan, Bea Cukai sebagai instansi kepabeanan yang memiliki fungsi sebagai fasilitator perdagangan dan asisten industri, kian gencar membangun koordinasi dengan berbagai instansi. Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan, Hatta Wardhana, pada Senin (28/03) menyebutkan dua kantor pelayanan Bea Cukai, yakni Bea Cukai Tarakan dan Bea Cukai Makassar telah membangun koordinasi yang baik dengan berbagai instansi, dalam rangka mengoptimalkan pelayanan dan pengawasan di bidang kepabeanan dan cukai.

“Bea Cukai Tarakan menjadi contoh kantor pelayanan kami yang melaksanakan koordinasi antarinstansi dalam rangka pengembangan dan pemberdayaan UMKM yang berorientasi ekspor. Kantor ini melakukan kunjungan ke Badan Pusat Statistik (BPS) dan Badan Karantina Pertanian Kota Tarakan,” ujarnya.

Di Kantor BPS Kota Tarakan, menurut Hatta, Kepala Kantor Bea dan Cukai Tarakan, Minhajuddin Napsah mendapatkan dukungan atas program pengembangan dan pemberdayaan UMKM yang berorientasi ekspor. BPS akan membantu penyediaan data-data sektoral yang diperlukan dalam upaya menyukseskan program pemulihan ekonomi nasional, “Kepala Kantor BPS Kota Tarakan, Edwin Triyoga berjanji akan melakukan koordinasi dengan tim produksi untuk data yang dibutuhkan oleh Bea Cukai Tarakan dalam menggali potensi ekspor daerah, khususnya usaha rumput laut.”

Baca Juga :   Pemerintah, DPR, dan Asosiasi Lakukan Evaluasi Pemanfaatan DBHCHT

Sedangkan melalui kunjungan ke Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan, Bea Cukai Tarakan mendapatkan data UMKM yang siap untuk berpartisipasi dalam program pengembangan dan pemberdayaan UMKM yang berorientasi ekspor. Beberapa produk komoditas pertanian yang berpotensi ekspor dari Kota Tarakan, di kopi malinau, tea baday, beras krayan, dan garam krayan. “Menindaklanjuti data tersebut, kami akan melakukan koordinasi kembali agar dapat memberikan asistensi ekspor kepada para pelaku UMKM, agar ekspor daerah semakin meningkat,” kata Hatta.

Selain optimalisasi pelayanan kepabeanan, koordinasi antarinstansi juga dilakukan Bea Cukai dalam mengoptimalkan pengawasan, seperti yang dilakukan Bea Cukai Makassar. Untuk mempercepat arus barang, Bea Cukai Makassar melaksanakan pemeriksaan bersama Karantina Perikanan atau joint inspection Karantina dan Bea Cukai (SSm QC) yang menjadi salah satu faktor pendukung keberhasilan program penataan ekosistem logistik nasional.

Baca Juga :   Serius Tingkatkan Ekspor, Bea Cukai Sinergi dengan Berbagai Instansi

“Ini merupakan program inisiatif dalam untuk merubah proses bisnis dengan tujuan mengurangi repetisi dan duplikasi yang selama ini masih terjadi. Sebelum diimplementasikannya SSm dan joint inspection Karantina dan Bea Cukai, barang impor yang memiliki karakteristik tertentu yang diperiksa oleh karantina, antara lain tumbuhan, hewan, dan ikan, juga berpotensi untuk diperiksa Bea Cukai,” jelas Hatta.

Dengan menerapkan SSm yang didukung dengan kolaborasi profil risiko dari instansi Karantina (Balai Karantina, BKIPM) dan Bea Cukai, cargo owner hanya perlu melakukan satu kali submit data terkait pemeriksaan barang melalui Sistem Indonesia National Single Window (INSW) kemudian petugas Karantina dan Bea Cukai akan melakukan pemeriksaan barang secara bersama- sama. “Penerapan Single Submission dan Joint Inspection Karantina dan Bea Cukai dapat menjadi batu loncatan untuk mengembangkan manajemen risiko nasional dan dapat menjadi program percontohan untuk proses simplifikasi perizinan dan pelayanan public,” tegasnya.

Baca Juga :   Bangun Kedekatan dengan Saluran Udara

Selain dengan Karantina Pertanian, Bea Cukai Makassar juga berkoordinasi dengan Angkasa Pura dan Dinas Perindustrian Provinsi Sulawesi Selatan untuk mengoptimalkan pengawasan. Dalam rangka persiapan kembali pembukaan penerbangan international di Bandara Udara Sultan Hasanuddin Makassar, Bea Cukai Makassar dan Angkasa Pura I bersinergi dalam mempersiapkan penerbangan jamaah umroh. Sedangkan dengan Dinas Perindustrian Provinsi Sulawesi Selatan, Bea Cukai Makassar melaksanakan kunjungan dan pemantauan pembongkaran gula impor di pelabuhan Makassar melaksanakan kunjungan dan pemantauan pembongkaran gula impor di pelabuhan Makassar untuk menjaga stabilitas perekonomian nasional, khususnya di Sulawesi Selatan.

“Kami berharap kegiatan kolaborasi seperti ini akan semakin ditingkatkan di masa yang akan dating, sehingga pelaksanaan tugas Bea Cukai dan instansi lainnya dalam melayani masyarakat Indonesia dan mengawasi negara ini akan semakin optimal,” tutup Hatta. (srv)

MIXADVERT JASAPRO