Tahun ini, BRI Targetkan Dapat Salurkan 60 Persen Jatah KUR ke Sektor Produktif

JagatBisnis.com – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) mengoptimalkan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) ke sektor produktif pada tahun ini. Adapun alokasi dana KUR sebesar Rp260 triliun atau setara 70 persen dari total dana KUR yang sebesar Rp373,17 triliun. Sehingga 60 persen dari dana KUR akan dikucurkan sektor produktif.

Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan sebagai bank dengan portofolio UMKM terbesar, pihaknya optimistis akan dapat mencapai target KUR 2022 hingga akhir tahun. Karena, penyaluran KUR untuk sektor produktif pada tahun 2022 ini telah menembus 59 persen.

“Melihat pencapaian itu, maka kami akan dorong menjadi 60 persen pada 2022. Mudah-mudahan kami semakin concern dengan sektor produktif sehingga bisnis nasabah dipastikan dapat tumbuh dengan sustainable,” katanya dalam keterangan tertulis, Rabu (23/3/2022).

Baca Juga :   Percepatan PEN, BRI Prioritaskan Penyaluran Kredit di 5 Sektor

Dia menjelaskan, pihaknya telah menggodok strategi untuk mengoptimalisasi kucuran sektor unggulan serta memiliki multiplier effect kuat dari aktivitas usahanya. Namun yang terpenting membidik sektor produksi untuk menggenjot penyaluran KUR. Karena optimalisasi penyaluran KUR juga dilakukan dari aspek pemerataan.

Baca Juga :   BRI, Sampaikan Rasa Duka atas Tragedi Kanjuruhan

“Hasilnya pun, terjadi kenaikan rata-rata rumah tangga penerima KUR. Hal itu lantaran, adanya jangkauan yang luas dalam penyaluran KUR. Sehingga mampu mendorong pencapaian target rasio kredit nasional 30 persen dan tingkat inklusi keuangan 90 persen pada 2024 yang ditetapkan pemerintah,” terangnya.

Pada kesempatan ini, pihaknya mengapresiasi langkah pemerintah yang memperpanjang subsidi bunga pinjaman KUR tiga persen hingga Desember 2022. Stimulus itu akan mendukung upaya pemulihan UMKM yang kondisinya belum pulih 100 persen. Sehingga pelaku UMKM memerlukan kemudahan untuk bisa mengakses pembiayaan.

Baca Juga :   Transaksi Daring BRI Meningkat 44,2 Persen

“Dengan suku bunga yang terjangkau. Konkretnya KUR dapat digunakan untuk mengganti modal kerja yang selama masa pandemi digunakan untuk keperluan hidup. Kebijakan subsidi KUR juga menopang pelaku usaha mikro dan ultra mikro yang baru merintis. Karena, kucuran modal dari perbankan dapat menjadi suntikan bagi karyawan yang ingin beralih menjadi pelaku usaha,” pungkasnya. (eva)

MIXADVERT JASAPRO