BMKG: Pemanasan Global Ancam Ketahanan Pangan

Ilustrasi/Kekeringan

JagatBisnis.com – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) hingga saat ini terus melakukan pemantauan efek gas rumah kaca yang menjadi salah satu penyebab pemanasan global. Sebab, akibat dari pemanasan global, terjadi perubahan iklim yang berdampak pada kehidupan masyarakat, khususnya yang berprofesi sebagai petani dan nelayan.

Diketahui, hasil dari pengamatan tim Klimatologi BMKG kini suhu muka air laut di Indonesia sudah mencapai di atas rata-rata yakni 29 derajat celsius.

“Siapa yang terdampak paling parah? tentunya masyarakat yang menjadi korban dari bencana tersebut. Selain itu, para petani dan nelayan juga merupakan kelompok yang paling parah terkena dampak dari perubahan iklim global atau pun iklim regional, iklim lokal tersebut,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam kegiatan festival sekolah lapang BMKG secara virtual, Rabu (23/3).

Baca Juga :   Sepanjang Hari Ini Diperkirakan Jakarta Cerah Berawan

Lebih lanjut, Dwikorita mengingatkan jika terjadi pemanasan global terus menerus ke depannya dapat membahayakan ketahanan pangan di Indonesia.

Baca Juga :   Sabtu Siang hingga Sore Hari Ini Jakarta Diprediksi Diguyur Hujan

“Sehingga hal tersebut dikhawatirkan dapat mengancam ketahanan pangan di Indonesia karena panen dapat terganggu dan juga penangkapan ikan dapat terganggu,” jelasnya.

Ia menjelaskan, upaya pencegahan dini juga dilakukan oleh BMKG dengan menghadirkan sekolah lapang iklim, cuaca, dan gempa guna mempersiapkan masyarakat yang akan terdampak dari segala kemungkinan yang terjadi akibat dari perubahan iklim di Indonesia.

Baca Juga :   BMKG: Waspada Gelombang Tinggi di Sejumlah Perairan Indonesia

“Jadi, semua ini sangat tergantung pada ketangguhan, keuletan, kesabaran, keikhlasan kesungguhan bapak ibu yang bergerak di stasiun-stasiun BMKG terutama stasiun klimatologi juga stasiun meteorologi untuk sekolah lapang cuaca nelayan, klimatologi untuk sekolah lapang iklim dan juga stasiun geofisika untuk sekolah lapang gempa dan tsunami,” pungkasnya. (pia)

MIXADVERT JASAPRO