Pepsodent Ajak Masyarakat Peduli Kesehatan Gigi

JagatBisnis.com –  Sebanyak 94,9 persen masyarakat perkotaan tidak pernah ke dokter gigi dalam setahun terakhir. Hal itu terjadi karena persebaran dokter gigi belum merata serta faktor biaya juga menjadi hambatan bagi masyarakat untuk rutin berkonsultasi ke dokter gigi. Akibatnya, dari 57 persen masyarakat yang mengalami permasalahan gigi dan mulut, hanya 10,2 persen yang berkunjung ke dokter gigi. Itu pun karena sudah merasa sangat kesakitan.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, masalah kesehatan gigi dan mulut di Indonesia terbilang masih sangat tinggi. Beberapa faktor penyebabnya antara lain kurangnya kesadaran, rasa enggan, dan kesulitan akses ke tenaga profesional. Terlebih dengan adanya pandemi Covid-19, pemerintah harus mengubah cara pelayanan kesehatan gigi dan mulut.

“Edukasi dan sinergi dari berbagai pihak, termasuk kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut akan membuka harapan untuk mencapai target Indonesia Bebas Karies 2030. Sehingga kita dapat mewujudkan Indonesia Cemerlang, Bebas Gigi Berlubang,” katanya saat peluncuran kampanye “Jangan Tunggu Sampai Sakit Gigi, #KonsultasiGigiSekarang” yang merupakan hasil kerjasama brand Pepsodent dengan World Dental Federation (FDI) dan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), secara virtual, Selasa (22/3/2022).

Baca Juga :   Pepsodent Optimalkan Inovasi Berbasis Online untuk Konsultasi dengan Dokter Gigi

Dia memaparkan, dengan adanya kolaborasi ini diharapkan dapat membantu masyarakat mendapatkan akses perawatan gigi dan mulut melalui layanan teledentistry serta edukasi melalui kampanye ini. Selain itu, untuk meningkatkan kesadaran sekaligus memfasilitasi masyarakat untuk rutin melakukan pemeriksaan gigi dan mulut.

Baca Juga :   Di Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Sedunia 2021, Pepsodent Kampanyekan Senyum Sehat

“Sehingga kesadaran masyarakat menunda ke dokter gigi dapat menyebabkan masalah yang lebih besar. Tidak hanya dari sisi biaya, tapi juga gusi akan membengkak. Permasalahan lain juga akan terus terekskalasi hingga risiko terburuk, yaitu gigi tanggal,” imbuhnya.

Sementara itu, Head of Professional Marketing Beauty and Personal Care Unilever Indonesia, drg. Ratu Mirah Afifah, menambahkan, pihaknya dan PDGI siap berbagi peran mendukung pemerintah melalui program kesehatan gigi dan mulut secara berkelanjutan. Oleh karena itu, pihaknya ingin membangun kesadaran bahwa menunda ke dokter gigi dapat menyebabkan masalah yang lebih besar. Tidak hanya dari sisi biaya, justru yang pasti gusi akan membengkak. Permasalahan ini juga akan terus terekskalasi hingga risiko terburuk, yaitu gigi tanggal.

Baca Juga :   Pepsodent Optimalkan Inovasi Berbasis Online untuk Konsultasi dengan Dokter Gigi

“Karena rata-rata pada usia 35-44 tahun, masyarakat Indonesia sudah kehilangan 2 giginya. Jika tidak ada perubahan kebiasaan merawat gigi dan mulut dengan benar serta rutin berkonsultasi ke dokter gigi, maka keadaan ini bisa semakin memprihatinkan. Faktanya, rata-rata di usia 65 tahun masyarakat Indonesia sudah kehilangan 11 giginya,” ungkapnya. (eva)

MIXADVERT JASAPRO