Pembiayaan KUR Syariah agar Petani Go Digital

JagatBisnis.com – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menandatangani perjanjian nota kesepahaman dengan Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM). Keduanya sepakat berkolaborasi dalam pengembangan ekosistem halal value change berbasis koperasi.

Wakil Direktur Utama 1 BSI Ngatari mengatakan, dalam kesepakatan ini, pihaknya mengambil peran untuk proses pendampingan dan pembiayaan KUR berbasis syariah. Khususnya, bagi petani lokal agar dapat mengembangkan usahanya.

“Kami mendorong pembiayaan syariah ini agar petani dapat melakukan diversifikasi alat-alat pertanian modern, Sehingga hasilnya dapat optimal dengan proses yang efektif,” katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (22/3/2022).

Baca Juga :   BSI Gandeng Lembaga Riset dan Perguruan Tinggi untuk Kembangkan Ekonomi Syariah

Ngatari memaparkan, untuk daerah Jawa Barat ada lebih dari 3.700 petani yang siap didukung. Para petani didorong juga untuk go digital agar kedepannya dapat naik kelas dalam hal ekonomi serta memperluas lapangan kerja baru di daerahnya.

Baca Juga :   Tahun 2022, BSI Siapkan Aksi Korporasi

“Komitmen ini menandai keseriusan kami untuk dapat memperluas segmen pembiayaan KUR Syariah. Karena sebelumnya, kami juga menggandeng berbagai institusi baik pemerintah, e-commerce maupun pesantren. Sehingga kami dapat penyaluran KUR Syariah tahun 2022 sebesar Rp12,5 triliun,” terangnya.

Dia menjelaskan, dalam kolaborasi ini, Pesantren Al Ittifaq Bandung dipilih sebagai pesantren yang berperan dalam pendampingan program dan pembeli siaga di proses pemasaran. Diharapkan petani lokal dapat menjalani operasionalnya secara lebih lancar dan berkelanjutan.

Baca Juga :   Produk dan Layanan BSI Kini Resmi Terintegrasi

“Hal ini sejalan dengan nilai-nilai ekonomi syariah yang fokus membangun kapasitas ekonomi dari sisi finansial, spiritual dan sosial masyarakat. Pesantren ini akan menjadi pusat pelatihan dan role model dari berbagai pesantren yang memang didorong untuk melakukan digitalisasi pertanian,” tutupnya. (*/eva)

MIXADVERT JASAPRO