Pertumbuhan DPK Bank Syariah Lampaui Bank Konvensiona

JagatBisnis.com – Pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) perbankan syariah telah melampaui bank konvensional dalam kurun 5 tahun terakhir. Dalam kurun waktu tersebut, DPK bank syariah tumbuh sebesar 13,8 persen. Sementara, perbankan konvensional mengalami kenaikan 7,8 persen.

“Kondisi ini mencerminkan preferensi masyarakat Indonesia terhadap perbankan syariah kian kuat. Karena ini adalah potensi pasar yang sangat besar bagi bank-bank syariah Indonesia ke depannya,” kata Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI), Hery Gunardi dalam keterangan tertulis, Senin (21/3/2022).

Sementara itu, lanjut dia, sampai dengan akhir 2021, data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat total DPK perbankan syariah nasional mencapai Rp548,10 triliun. Pada saat bersamaan, DPK yang dihimpun pihaknya sebanyak Rp233,25 triliun atau tumbuh 11,12 persen secara tahunan.

Baca Juga :   BSI Gandeng Kemenparekraf Bidik Pembiayaan UMKM Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

“Untuk mengembangkan potensi besar tersebut, ada 9 segmen utama ekosistem islam yang sedang kami kembangkan. Segmen utama itu adalah masjid, haji dan umrah, zakat, infak, sedekah dan wakaf (Ziswaf), sekolah Islam, fesyen halal, makanan dan minuman halal, layanan kesehatan halal, serta dua ekosistem terbaru yakni produk ekspor halal dan pariwisata halal,” ungkapnya.

Baca Juga :   Bank Syariah Indonesia Teken Nota Kesepahaman dengan MUI dan PBNU Dukung Perekonomian Umat

Dia menjelaskan, dari datanya, saat ini ada 278.255 masjid di Indonesia. Dengan jumlah masjid tersebut, terdapat peluang ekonomi syariah dari potensi penghimpunan zakat, infaq, Ziswaf dengan nilai hampir Rp400 triliun. Adapun, industri halal di Indonesia memiliki nilai potensi sekitar Rp4.375 triliun. Dari total nilai ini, industri makanan dan minuman halal menyedot porsi terbanyak yaitu Rp2.088 triliun.

Baca Juga :   Bisnis Gadai Emas BSI Meningkat 17,98 Persen

“Kami juga terus mengembangkan program-program untuk membantu para UMKM untuk bisa naik kelas dan mengembangkan usaha mereka,” tutup Hery. (*/eva)

MIXADVERT JASAPRO