Bantu Ukraina, Jepang Kirim Rompi Anti Peluru dan Peralatan Militer

Ilustrasi militer Jepang.

JagatBisnis.com – Menjawab permintaan Kiev, Jepang segera mengirimkan bantuan pasokan militer untuk Ukraina pada Selasa (8/3/2022).

Pesawat KC-767 meninggalkan pangkalan di Komaki, Aichi, menuju Polandia pada Selasa (8/3/2022) malam waktu setempat. Transportasi udara itu memuat helm dan rompi anti peluru.

Kemhan Jepang menegaskan, pihaknya akan terus memastikan upaya serupa untuk membantu Kiev. Bantuan lain yang meliputi berbagai barang tidak mematikan akan segera dikirim menyusul kloter pertama.

Bantuan tambahan itu yakni tenda, pakaian musim dingin, dan makanan darurat. Pasokan seperti produk kebersihan, kamera, dan generator listrik turut dikerahkan.

Baca Juga :   Jokowi Akui Sulit Damaikan Putin-Zelensky

“Kami akan mengirimkan barang dengan pesawat SDF dan melalui cara lain sesegera mungkin,” ujar Kepala Sekretaris Kabinet, Hirokazu Matsuno, seperti dikutip dari media Jepang, Kyodo News.

“Untuk mengirimkan helm dan rompi anti peluru ke Ukraina, KC-767 berangkat dari Pangkalan

Udara Komaki. JMOD/JSDF akan terus melakukan segala upaya untuk membantu Ukraina,” tulis Kemhan Jepang dalam sebuah cuitan di Twitter.

Selain memasok peralatan, Jepang akan menyambut pula arus pengungsi dari Ukraina. Matsuno mengungkap, Jepang menanggapi masalah keamanan Ukraina dengan serius.

Baca Juga :   Pangkalan Udara Diserang Rusia, 70 Tentara Ukraina Tewas

Jepang turut menekankan, invasi Rusia ke Ukraina melanggar hukum internasional. Sehingga, agresi itu mengguncang jantung tatanan internasional.

Kendati demikian, Matsuno menambahkan, pemerintah tidak akan menyuplai senjata mematikan. Jepang menarik batas yang jelas perihal itu.

Jepang memiliki tiga prinsip menyeluruh yang menentukan waktu transfer peralatan pertahanan dapat dilarang atau diizinkan. Sebab, negara itu menjunjung tinggi konstitusi pasifisme pasca-Perang Dunia II.

Baca Juga :   Hari Pertama Invasi Rusia, 137 Tentara Ukraina Tewas

Pengiriman bantuan untuk Ukraina lantas dinilai langka. Keputusan tersebut mencerminkan komitmen Jepang untuk membantu Ukraina di tengah agresi Rusia.

Berkat revisi pedoman transfer peralatan pertahanan, Pasukan Bela Diri Jepang (JSDF) dapat menerbangkan uluran tangan tersebut. UU Keamanan itu diloloskan pada 2015 lalu saat PM Shinzo Abe menjabat.

“Pasokan itu adalah bagian dari upaya untuk membawa perdamaian dan keamanan ke dunia dan memenuhi tujuan dari tiga prinsip,” tutur Menhan Jepang, Nobuo Kishi. (pia)

MIXADVERT JASAPRO