BPOM Sita Kopi Mengandung Obat Kuat

JagatBisnis.com – Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) berhasil menyita beberapa merek jamu dan kopi instan dari peredaran. Dalam jamu dan kopi tersebut ditemukan adanya penggunaan bahan kimia obat Parasetamol dan Sildenafil. Bahan kimia obat dilarang digunakan dalam obat tradisional dan pangan olahan.

Kepala BPOM, Penny K. Lukito mengatakan bahan kimia tersebut berisiko efek samping yang malah membahayakan kesehatan peminumnya. Karena obat tersebut digunakan tidak sesuai aturan atau dosisnya.

“Bahan Kimia Obat merupakan bahan yang dilarang digunakan dalam obat tradisional dan pangan olahan. Bahan kimia obat seperti Paracetamol dan Sildenafil merupakan bahan yang digunakan untuk produksi obat,” kata Penny dalam keterangannya, Senin (7/3/2022).

Baca Juga :   BPOM Diminta Kaji Ulang Masalah Pelabelan BPA

Dia menjelaskan, terdapat 6 merek kopi yang mengandung bahan kimia obat antara lain Kopi Jantan, Kopi Cleng, Kopi Bapak, Spider, Urat Madu, dan Jakarta Bandung. Keenam merek kopi kemasan tersebut mengandung bahan kimia obat (BKO) Sildenafil dan Paracetamol. Maka, bisa dipastikan, tulisan izin BPOM pada kemasan kopi tersebut adalah palsu. Hingga kini belum ada keterangan dari produsen kopi tersebut terkait temuan BPOM.

Baca Juga :   BPOM Diminta Kaji Ulang Rencana Label BPA pada Galon

“Konsumsi kopi kemasan yang mengandung obat kimia Paracetamol dan Sildenafil sangat berbahaya. Penggunaan Paracetamol dan Sildenafil yang tidak tepat, lanjutnya, dapat mengakibatkan efek samping yang ringan, berat hingga yang paling fatal, kematian,” terangnya.

Baca Juga :   Lima Obat Sirup Mengandung Etilen Glikol yang Dirilis BPOM, Ini Daftarnya

 

Dia memaparkan, Sildenafil biasanya digunakan sebagai obat kuat’ atau mengatasi disfungsi ereksi. Sementara, Paracetamol biasanya digunakan untuk menurunkan demam dan meredakan nyeri.

“Kami menggolongkan sildenafil sebagai obat keras. Untuk mendapatkannya harus menggunakan resep dokter dengan manfaat mengatasi impotensi dan hipertensi pulmonal tersebut. Pasien yang menggunakan obat ini adalah orang dewasa. Bentuk obat bermacam-macam, dari tablet, kaplet, sirop kering, oral dissolving film, dan suntik,” pungkasnya. (*/eva)

MIXADVERT JASAPRO