Krisis Sawit, 6 Produsen Minyak Goreng Tutup

JagatBisnis.com-Pasokan minyak goreng diprediksi masih akan terkendala akibat terbatasnya pasokan bahan baku, minyak sawit mentah (crude palm oil/ CPO). Sementara itu, harga CPO terus menguat cetak rekor dan jadi minyak nabati termahal di dunia. Akibatnya, saat ini ada 6 produsen minyak goreng (migor) yang berhenti produksi karena tidak mendapat pasokan CPO.

Baca Juga :   Beli Minyak Goreng di Daerah Ini Pakai PeduliLindungi Belum Berlaku

Direktur Eksekutif Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) Sahat Sinaga mengatakan, kebijakan pemenuhan kebutuhan domestik (domestic market obligation/ DMO) hanya bisa dilaksanakan perusahaan terintegrasi. Yakni, produsen eksportir dan memasok ke pasar domestik, alias perusahaan terintegrasi.

“Dari 34 produsen minyak goreng yang menjadi anggota kami, hanya 16 yang terintegrasi. Sisanya, produsen yang pasarnya memang hanya di dalam negeri. Lalu, ada perusahaan di luar kami yang hanya eksportir minyak goreng. Sehingga eksportir akan mengalami kesulitan memasarkan CPO di dalam negeri tanpa koneksi bisnis yang mereka kuasai,” ungkapnya.

Baca Juga :   Pantau Ekspor Minyak Goreng, Mendag Siapkan Aturan Baru

Akibatnya, lanjut dia, minyak goreng bisa terus mengalami jumlah yang terbatas.Ini yang seharusnya dibantu pemerintah agar keduanya bisa bekerja sama. Apalagi, saat ini harga CPO terus melonjak naik dan jadi minyak nabati termahal di dunia.

Baca Juga :   Kartel Miyak Goreng, Perusahaan CPO Dilaporkan ke KPPU

“Harga CPO, kini terus cetak kenaikan harga. Bahkan, dalam perdagangan Kamis (3/6/2022), tradingeconomics.com mencatat harga kontrak CPO sempat cetak rekor baru di 7.108 ringgit Malaysia per ton,” tegasnya. (*/eva)

MIXADVERT JASAPRO