90 Persen Kota Volnovakha Luluh Lantak

Kebakaran terlihat di area perumahan setelah penembakan di tengah invasi Rusia ke Ukraina di Mariupol, Kamis (3/3/2022).

JagatBisnis.com – Rusia dan Ukraina menyetujui gencatan senjata parsial di Mariupol dan Volnovakha pada Sabtu (5/3/2022). Keputusan itu diambil saat Volnovakha nyaris binasa akibat pengeboman.

Anggota parlemen lokal, Dmytro Lubinets, mengungkap 90 persen kota tersebut luluh lantak. Pihak berwenang bahkan tidak dapat menyelamatkan mayat-mayat dari jalanan. Tubuh tak bernyawa terbaring menyelimuti seisi kota.

Lubinets khawatir mereka tak akan jadi korban terakhir. Sebab, pasokan makanan kian menyusut. Warga yang bersembunyi di tempat penampungan pun mulai dilanda kelaparan.

Kendati demikian, gencatan senjata akan memungkinkan evakuasi. Kemhan Rusia mengumumkan, pasukan akan berhenti menerjang kedua wilayah tersebut.

Baca Juga :   FIFA Jatuhkan Sanksi terhadap Rusia

“Hari ini, 5 Maret, mulai pukul 10 pagi waktu Moskow, pihak Rusia mengumumkan gencatan senjata dan membuka koridor kemanusiaan untuk keluarnya warga sipil dari Mariupol dan Volnovakha. Koridor kemanusiaan dan rute keluar telah disepakati dengan pihak Ukraina,” tulis Kemhan Rusia, sebagaimana dikutip dari CNN.

Pemerintah Ukraina melaporkan, mereka akan mengevakuasi sekitar 200 ribu orang dari Mariupol dan 15 ribu orang dari Volnovakha. Palang Merah akan menjadi penjamin dalam gencatan senjata tersebut.

Bila sesuai jadwal yang telah disepakati, maka evakuasi itu kini tengah berlangsung. Sejumlah bus akan mengangkut penduduk dari tiga lokasi di Mariupol mulai pukul 11 pagi waktu setempat. Mereka dibawa menuju Zaporizhzhia ke timur.

Baca Juga :   Jokowi Akui Sulit Damaikan Putin-Zelensky

Dewan kota Mariupol menerangkan, evakuasi akan terbagi menjadi sejumlah tahap selama beberapa hari mendatang.

Warga turut diizinkan untuk bepergian dengan mobil. Tetapi, pemerintah mendesak mereka membawa penumpang tambahan serta melalui rute yang telah ditentukan.

“Bawa orang bersamamu, isi transportasi sebanyak mungkin. Dilarang keras untuk menyimpang dari rute koridor kemanusiaan,” jelas kepala administrasi militer regional Donetsk, Pavlo Kirilenko, dalam sebuah cuitan di Twitter.

Baca Juga :   Begini Kronologi Evakuasi WNI di Ukraina hingga Tiba di Tanah Air

Delegasi Ukraina dan Rusia mengadakan pembicaraan putaran kedua di Belarusia pada Kamis (3/3/2022). Ukraina mengatakan, dialog itu tidak membuahkan hasil yang diinginkan. Namun, kedua belah pihak telah menyepakati koridor kemanusiaan bagi warga sipil.

Kedua kota itu hanya dua dari deretan daerah yang terguncang oleh penembakan dan pengeboman. Seiring warga melarikan diri, bencana kemanusiaan menjulang.

Lebih dari satu juta orang telah mengungsi ke negara-negara tetangga. Dewan Keamanan PBB akan mengadakan pertemuan darurat pada Senin (7/3/2022) untuk membahas krisis kemanusiaan tersebut. (pia)

MIXADVERT JASAPRO